Salin Artikel

Satu Bulan Perluasan Ganjil Genap, Volume Kendaraan Diklaim Turun 29 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengklaim, volume kendaraan bermotor menurun 29,58 persen akibat perluasan aturan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap.

Perluasan aturan ganjil genap sudah berlangsung satu bulan sejak diberlakukan pada 9 September lalu.

"Untuk volume lalu lintas, penurunannya mencapai 29,58 persen, hampir 30 persen," ujar Syafrin saat dihubungi, Selasa (8/10/2019).

Penurunan volume kendaraan ini belum mencapai target. Sebab, perluasan aturan ganjil genap ditargetkan menurunkan volume kendaraan hingga 40 persen.

Meskipun demikian, Syafrin menuturkan, volume kendaraan terus menurun jika dibandingkan saat uji coba perluasan aturan ini.

"Untuk yang penurunan volume, (saat uji coba) 25 persen, sekarang meningkat menjadi hampir 30 persen. Dengan jumlah traffic yang tinggi di Jakarta, itu luar biasa," kata dia.

Selain volume kendaraan, perluasan aturan ganjil genap telah mempengaruhi kecepatan kendaraan. Kecepatan kendaraan meningkat dari 25 kilometer per jam menjadi 28,5 kilometer per jam sejak aturan ganjil genap diperluas.

Jumlah penumpang transjakarta juga meningkat dalam satu bulan terakhir ini.

"Itu ada peningkatan 12 persen untuk penumpang transjakarta. Mereka (PT Transjakarta) sempat menembus 917.000 penumpang, tapi kita hitung rata-rata mulai tanggal 9 (September), fluktuatif, sehingga rata-ratanya 12 persen," ucap Syafrin.

Terakhir, Syafrin menyebut kualitas udara Jakarta juga membaik setelah aturan ganjil genap diperluas.

Perluasan ganjil genap di 25 ruas jalan diberlakukan sejak 9 September 2019.

Perluasan ganjil genap diberlakukan pada Senin-Jumat, mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB. Aturan ini tidak berlaku pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.

Volume kendaraan bermotor ditargetkan menurun hingga 40 persen dengan adanya perluasan ganjil genap. Selama uji coba pada 12 Agustus-6 September, volume kendaraan bermotor sudah berkurang sekitar 25 persen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/08/20265911/satu-bulan-perluasan-ganjil-genap-volume-kendaraan-diklaim-turun-29

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke