Salin Artikel

Kontras Desak Polisi Terbuka soal Penyebab Kematian Akbar Alamsyah

Akbar sempat tidak diketahui keberadaanya setelah demonstrasi pelajar yang berlangsung ricuh pada 25 September lalu. Ia kemudian ditemukan dalam keadaan koma di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Ia lalu dirawat di RS Pelni, RS Polri dan terakhir RSPAD Gatot Subroto. Akbar meninggal Kamis (10/10/2019) kemarin.

“Penyebab kematian Akbar harus dijelaskan secara terbuka, transparan dan menyeluruh oleh Polri karena Polri adalah penanggungjawab keamanan dan pengaman saat aksi berlangsung,” ujar Koordinator KontraS, Yati Andriyani, Jumat.

Ia mempertanyakan pengamanan demo beberapa waktu lalu yang memakan banyak korban luka-luka dan korban jiwa.

“Kepolisian harus menjelaskan mengapa pengamanan aksi sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa (termasuk di Kendari) , luka - luka, penangkapan dan penahanan secara sewenang wenang terhadap begitu banyak orang di berbagai tempat,” kata Yati.

Ia menilai informasi yang diberikan polisi tentang luka maupun penyebab meninggalnya Akbar hanya dijelaskan sepotong dan berubah-ubah.

Hal itu, menurut dia, mengesankan polisi tidak transparan menjelaskan secara detail penyebab Akbar meninggal.

“Sebelumnya Polri menyatakan karena dipukul massa, lalu disebutkan karena jatuh dari pagar. Pernyataan sepotong-sepotong dan berubah-ubah itu terkesan hanya pernyataan defensif yang jauh dari prinsip keterbukaan dan transparansi dan akuntabilitas,” kata Yati.

Ia mengatakan, pernyataan dari dokter yang menangani Akbar harusnya disampaikan terbuka. Dokter juga harusnya bisa mengungkap luka yang dialami Akbar kala itu karena jatuh atau karena kekerasan yang dialaminya.

“Dokter dapat menjelaskan mengapa Akbar mengalami luka luka dan koma, apa penyebabnya, tindakan tindakan medis apa yang sudah dilakukan adalah tim dokter di RS korban sejak di RS Pelni, RS Bhayangkara (RS Polri Kramat Jati) dan RSPAD,” ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/11/17333221/kontras-desak-polisi-terbuka-soal-penyebab-kematian-akbar-alamsyah

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke