Akbar meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Kamis (10/10/2019).
Kendati demikian, pihak keluarga Akbar dan kepolisian memiliki kronologi kematian yang berbeda. Berikut paparannya:
Kronologi versi keluarga
25 September 2019
Akbar meminta izin kepada ibunya untuk menonton aksi unjuk rasa di kawasan Slipi. Ibunya sempat melarang Akbar untuk keluar rumah karena kondisi Jakarta kala itu sedang tidak kondusif.
Kendati demikian, Akbar tetap memutuskan untuk menonton aksi demonstrasi bersama dua temannya. Saat Akbar tengah menonton aksi demo itu, tiba-tiba Akbar dihampiri oleh polisi.
Akbar dan dua temannya memilih untuk melarikan diri karena dihampiri oleh aparat kepolisian.
Dua teman Akbar berhasil melarikan diri, sementara Akbar tak diketahui keberadaannya sejak lari ke arah yang berbeda dari dua temannya itu.
26 September 2019
Pihak keluarga mulai mencari keberadaan Akbar. Rumah nenek Akbar tiba-tiba dihampiri oleh teman-teman Akbar. Mereka menginformasikan bahwa Akbar diamankan oleh aparat kepolisian.
Ibu Akbar, Rosminah pun memilih mendatangai Polda Metro Jaya untuk mencari keberadaan anaknya.
Namun, pencarian itu tak memberikan hasil. Rosminah langsung mencari anaknya ke Polres Jakarta Barat.
Polisi tak mengizinkan Rosmina bertemu anaknya tanpa penjelasan secara lugas apakah benar Akbar diamankan di Polres Jakarta Barat. Dia hanya diminta untuk kembali datang pada hari berikutnya, namun tanpa kepastian.
Oleh karena itu, Rosminah hanya menitipkan makanan dengan harapan bisa diberikan kepada Akbar.
"Saya tidak dikasih tahu anak saya di mana dan yang jaga di sana malah minta saya datang lagi esok harinya untuk cari anak saya,” ucap Rosminah, Rabu (9/10/2019).
Rosminah pun memilih pulang ke rumah sembari menunggu informasi terkait keberadaan anaknya. Tiba-tiba, dia mendapatkan pesan berantai yang menginformasikan Akbar dirawat di Rumah Sakit Pelni, Slipi, Jakarta Barat.
Tak menunggu waktu lama, Rosminah langsung mendatangi Rumah Sakit Pelni. Hasilnya pun mengecewakan lantaran Akbar dikabarkan dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Nah pas saya mau menemui anak saya ke (Rumah Sakit) Pelni katanya anak saya sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri," ujar Rosninah.
Rosminah langsung menyusul anaknya di Rumah Sakit Polri. Di sana, akhirnya dia bisa menemukan Akbar. Setibanya di Rumah Sakit Polri, Rosminah kaget melihat keadaan anaknya.
Kala itu, Akbar dalam keadaan koma. Namun, tak ada penjelasan dari dokter maupun polisi terkait kondisi Akbar.
"Wajah dan matanya lebam. Kepalanya sudah diperban katanya habis operasi tulang kepalanya yang patah," kata Rosminah.
26 September 2019
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan, salah satu anggota polisi dari Polres Jakarta Barat menemukan Akbar tergelatak di trotoar dengan kondisi terluka pada pukul 01.30.
Namun, tak dijelaskan secara detail kondisi dan jenis luka yang diderita Akbar kala itu.
Argo hanya mengungkapkan, anggota polisi tersebut menemukan Akbar ketika menyisir kawasan Slipi, Jakarta Barat usai terjadi kerusuhan oleh demonstran.
"Pukul 01.30 (26 September) ada anggota (bernama) AKP Rango yang bertugas di (Polres) Jakarta Barat menemukan seorang laki-laki (Akbar Alamsyah) tergeletak di trotoar," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Selanjutnya, anggota polisi itu membawa Akbar ke Polres Jakarta Barat untuk mendapatkan perawatan medis di Urusan Kesehatan (Urkes).
Pukul 07.55, untuk pertolongan medis selanjutnya, Akbar dirujuk ke Rumah Sakit Pelni. Akbar hanya dirawat selama sehari di rumah sakit tersebut.
Pasalnya, Akbar kembali dirujuk ke rumah sakit lainnya yakni Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena peralatan medis yang kurang memadai di Rumah Sakit Pelni.
30 September 2019
Akbar hanya dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Kramat Jati sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto.
"(Akbar dirawat) sekitar tiga hari, kemudian pada tanggal 30 September (Akbar) dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat untuk dirawat," ujar Argo.
Namun, pada 10 Oktober 2019, Akbar dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter RSPAD.
Argo mengaku belum mendapatkan informasi dari pihak dokter terkait penyebab kematian korban. Dia hanya mengungkapkan, Akbar menderita luka pada bagian kepala.
"Kami dari Polri ikut belasungkawa dan berduka cita, semoga arwah diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ucap Argo.
Hingga kini, penyebab kematian Akbar masih menimbulkan teka-teki karena tak ada penjelasan secara detail dari pihak Kepolisian maupun dokter.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/12/08102701/kronologi-keluarga-vs-polisi-dari-penemuan-akbar-alamsyah-hingga