Salin Artikel

Polda Metro Jaya Nyatakan Tak Buat Pesan Berantai soal Pengamanan Ibadat di Gereja

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kepolisian juga tidak menginformasikan situasi siaga 1 jelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI pada hari Minggu itu.

Informasi terkait situasi siaga 1 dan pengamanan ibadat di gereja itu beredar dalam bentuk pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp.

"Polda Metro Jaya enggak membuat (pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp)," kata Argo, Jumat (18/10/2019).

Berikut isi pesan berantai yang diterima Kompas.com.

Polda Metro Jaya menginformasikan kepada seluruh Mapolda di Indonesia, disosialisasikan pada seluruh umat dan rumah ibadah gereja pada khususnya, dalam kondisi siaga 1.

Untuk umat gereja

1. Umat di minta untuk tidak membawa tas besar/ransel di ibadah minggu

2. Sebisa mungkin yang membawa sepeda motor untuk melepaskan helm atau penutup kepala (massker) ketika masuk ke halaman gereja.

3. Yang memakai kendaraan online tidak di perkenakan naik/turun penumpang di dalam area gereja atau di bahu jalan di depan gereja.

4. Peduli dengan siapa di samping kiri-kanan anda, dengan datang ke gereja dan memberi salamat dengan umat yang duduk di samping kanan kiri anda.

Untuk pelayan bertugas

1. Bertugas di pintu kiri dan kanan, sebisa mungkin kenali umat gereja anda

2. Perkecil ruang gerak dengan menutup pintu samping, jadi hanya pintu utama yang di buka.

3. Diharapkan semua rekan majelis atau pelayan gereja melakukan tugasnya sesuai “jadwal” dan bila berhalangan, supaya mencarikan pengganti agar komposisi yang bertugas sesuai jumlah.

Untuk security

1. Bahu jalan di depan gereja harus “steril” dengan parkir mobil

2. Pintu pagar gereja hanya dibuka, sebatas badan dan motor.

3. Masuk ke ruang ibadah hanya melalui “pintu utama” gereja, yang dijaga oleh presbiter bertugas atau relawan yang piket.

4. Pintu samping kiri gereja ditutup dan security atau relawan yang bertugas hanya membukanya bila dibutuhkan.

5. Jemaat yang naik turun dari kenderaan pribadi atau angkutan umum diimbau supaya jangan turun persis di depan gereja

6. Diimbau kepada umat yang naik gojek agar jangan turun di depan gereja

7. Jemaat yang memakai motor, sebelum masuk gereja harus membuka helm dan penutup hidung (masker)

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/18/21183321/polda-metro-jaya-nyatakan-tak-buat-pesan-berantai-soal-pengamanan-ibadat

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke