JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta pada Jumat (25/10/2019) pagi, masuk dalam kategori tidak sehat, berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual.
Pukul 08.27 WIB, kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat, dengan Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 167 dengan konsentrasi parameter PM2.5 86,4 ug/m3.
Dengan status tersebut, DKI Jakarta menempati peringkat ke-5 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Jakarta di bawah Kota Ulaanbaatar di Mongolia di peringkat ke-4, Kota New Delhi di India peringkat ke-3, Kota Kabul di Afghanistan peringkat ke-2, dan Kota Lahore di Pakistan peringkat ke-1.
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index).
Kendati demikian, kualitas udara di Jakarta pagi ini masih lebih baik daripada Depok US AQI 177 dan Bekasi US AQI 174 yang juga masuk kategori tidak sehat untuk semua kalangan.
Warga Jakarta, Bekasi, dan Depok direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Warga yang beraktivitas di luar ruang diimbau untuk mengenakan masker guna menangkal polusi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/25/11123981/jumat-pagi-kualitas-udara-bekasi-dan-depok-lebih-buruk-dari-jakarta