Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menjelaskan, sistem wayfinding hanya mengandalkan pengarah perjalanan atau suara di dalam bus yang menggunakan pengeras suara. Tak ada lagi petugas lain di dalam bus selain sopir bus.
"Intinya gini, pelanggan koridor 1 Blok M - Kota pelanggannya sudah mandiri sudah terbiasa. Maka untuk di atas bus, informasi didapat langsung dari pengarah perjalanan atau wayfinding," kata Agung, Selasa (5/11/2019) malam.
Karena itu, petugas yang biasanya mengarahkan perjalanan nanti tak ada lagi di atas bus. Petugas hanya akan berada di halte untuk membantu para penumpang turun.
"Sedangkan untuk keselamatan ketika melangkah keluar dari bus maka itu nanti petugasnya off board atau di halte bukan on board," kata dia.
Menurut dia, sistem itu digunakan di negara-negara yang transportasi publiknya sudah maju.
Untuk koridor 1 rute Blok M-Kota akan diuji coba mulai besok dan akan dievaluasi secara berkala.
"Pokoknya koridor 1 dulu, nanti dievaluasi dulu. Kami evaluasi," tambahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/05/21203311/transjakarta-uji-coba-sistem-wayfinding-di-koridor-blok-m-kota-tak-ada