Mereka tinggal berjalan melewati dinding-dinding di Jalan Pademangan Timur 2, RT 013 RW 003 dan RT 001 RW 002. Pasalnya, di tembok-tembok tersebut kini dilukis mural bertemakan pendidikan.
Ada mural yang menunjukkan gambar tata surya, jenis-jenis hewan, abjad, huruf Arab, hingga perkalian dan pembagian.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, ibu-ibu yang berjalan bersama anaknya akan menyempatkan diri berhenti sejenak di lokasi itu.
Ibu-ibu itu mengajar anak-anak mereka dengan medua gambar yang ada di tembok-tembok tersebut.
"Ini hewan apa? Ikan. Kalau ini? Buaya. Itu? Singa," kata seorang ibu yang sedang mengajari anaknya yang masih balita.
Mural ini dikerjakan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Tim Mural Pademangan Timur. Salah satunya bernama Kiming (31).
Berbekal kuas, gelas plastik, cat air, dan kanebo, ia menggambar setiap jengkal tembok-tembok yang ada di lokasi tersebut.
Kiming menceritakan kegiatan membuat mural ini berawal dari ajakan Lurah Pademangan Timur.
"Awalnya Pak Lurah yang nyuruh teman saya, teman saya itu memang hobi gambar, terus saya diajak suruh bantuin dia," kata Kiming kepada Kompas.com di lokasi.
Tim mereka terdiri dari empat orang. Mereka dimodali cat tembok lalu melukis satu persatu tembok kosong yang ada di kampung.
Ide memilih tempat pendidikan muncul begitu saja. Niatannya agar gambar mereka selain memperindah kampung, juga menjadi pelajaran mengingat lokasi yang mereka cat dekat dengan sekolah.
Setelah beberapa meter tembok mereka gambar, warga menyambut positif. Warga ikut menyumbangkan cat untuk mereka berkreasi.
Awalnya mereka mulai menggambar di RT 001 RW 002. Belum selesai menggambar di sana, mereka diminta menggambar di sisi luar tembok SD Pademangan Timur 01 yang sampai kini masih mereka kerjakan.
Pihak sekolah ikut andil memberi ide gambar-gambar apa yang mereka tampilkan di sana.
"Bahkan yang tulisan Arab itu guru agamanya ikut ngecekin. Kemarin ada yang salah lupa titiknya satu terus kita tambahin," ucap Kiming.
Kiming menyatakan Tim Mural Pademangan Timur tidak mendapatkan bayaran dalam membuat gambar-gambar tersebut. Mereka hanya senang melakukannya.
"Terus juga yang kayak tulisan-tulisan Arab gitu kalau di baca kan saya dapat pahalanya juga, gak putus-putus pahalanya," tutur Kiming sambil tertawa.
Sambutan Positif dari Warga Sekitar
Warga sekitar ikut senang melihat tembok-tembok dilingkungan mereka dilukis mural bernuansa pendidikan tersebut. Selain memperindah kampung, tapi ada ilmu yang bermanfaat.
Hartati (40), misalnya. Ia yang berjualan disekitar lokasi itu mengatakan, sebelum tembok-tembok itu digambar oleh Tim Mural Pademangan Timur, dinding kampung kerap kali jadi sasaran Vandalisme.
"Banyak isi nya kata-kata kotor semua, kan kalau dibaca anak-anak gak enak," kata Hartati.
Padahal, lokasi tersebut banyak dilintasi anak-anak sekolah setiap pagi dan sore hari.
Namun, dengan adanya mural pendidikan itu, siswa yang melintas jadi bisa belajar hanya dengan melintas di sana.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ade Masruri, guru Agama SDN Pademangan Timur 01 yang temboknya digambar oleh Tim Mural Pademangan Timur.
"Menurut kita ini positif, yang pertama bisa menyalurkan pemuda yang hobi gambar. Kemudian mural ini juga bisa jadi pesan bahwa ilmu tidak hanya didapat di sekolah saja," tutur Ade.
Ade menyebutkan, setiap pergi dan pulang sekolah, siswa-siswanya sangat bersemangat menuju tembok-tembok yang sedang digambar tersebut.
"Karena sebelumnya temboknya enggak ada apa-apa, lalu kemudian ada warna-warni, kemudian di dekati ada gambar-gambar, ada pesan-pesan, ini merupakan sesuatu pembelajaran baru buat anak-anak," tutur Ade.
Saat ini, Tim Mural Pademangan Timur masih terus menggambar mural tersebut di setiap tembok yang tersedia.
Mereka sendiri tak tahu sampai kapan ataupun seluas apa tembok yang akan mereka gambar. Selagi masih ada izin, tembok dan cat mereka akan terus menebar seni berbalut ilmu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/08/19005061/mari-belajar-di-tembok-tembok-pademangan-timur