Salin Artikel

Satpol PP dan Warga Kampung Bulak Sepakat Berdialog soal Penggusuran untuk Lahan UIII

DEPOK, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok sepakat untuk berdialog dengan warga terdampak penggusuran di Kampung Bulak, Depok, Jawa Barat.

Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kota Depok Taufik mengatakan bahwa Satpol PP akan menunda eksekusi penggusuran selama beberapa saat untuk berdialog terlebih dahulu dengan perwakilan warga.

"Kami tidak pernah menelantarkan warga, keputusan dialog," ujar dia saat negosiasi dengan warga di Kampung Bulak, Depok, Senin (11/11/2019).

Pernyataan tersebut disambut meriah oleh kerumunan warga. Namun, riuh ribut warga kembali terdengar saat alat berat masuk ke lokasi kampung.

Warga berteriak agar Satpol PP menarik mundur alat berat itu dahulu sebelum didapat kesepakatan kedua pihak.

"Backhoe (alat berat) dimundurkan dulu, kami meminta agar memundurkan backhoe. Agar tidak terjadi yang tidak kami inginkan," teriak salah seorang warga.

Saat ini Satpol PP dan kuasa hukum warga sedang melakukan dialog di salah satu ruangan di lokasi proyek pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Warga Kampung Bulak, Depok, Jawa Barat melakukan aksi demonstrasi untuk menolak penggusuran permukiman mereka, pada pagi ini.

Permukiman mereka digusur untuk pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia ( UIII).

Kuasa hukum warga, Erham mengatakan, ada sekitar 1.000 orang warga yang ikut dalam aksi demonstrasi menolak penggusuran tersebut.

"Ada sekitar 1.000 orang turun untuk mempertahankan lahan warga hari ini," ujar dia saat ditemui di Kampung Bulak, Senin.

Aksi demonstrasi tersebut merupakan aksi lanjutan dari penolakan warga terhadap penggusuran lahan UIII. Penggusuran sebelumnya sudah terjadi, lima rumah warga di kawasan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/11/10135061/satpol-pp-dan-warga-kampung-bulak-sepakat-berdialog-soal-penggusuran

Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke