Salin Artikel

Jalur Evakuasi SMK Yadika 6 Tak Memadai, Siswa Sulit Menyelamatkan Diri Saat Kebakaran

BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Sholahuddin mengatakan gedung 4 lantai SMK Yayasan Abadi Karya (Yadika) 6 di Jaticempaka, Pondokgede, Bekasi, yang hangus terbakar pada Senin (18/11/2019), tak punya jalur evakuasi yang memadai.

Akibatnya, belasan orang kesulitan menyelamatkan diri.

Total ada 14 korban selamat yang dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas, luka bakar, dan beberapa melompat dari ketinggian karena terjebak hingga patah tulang.

"Tangga hanya di pojok. Artinya, saat evakuasi terjadi kesulitan untuk melakukan pertolongan kepada korban yang ada di lantai 2, 3, dan 4," kata Aceng kepada Kompas.com, Senin malam.

Aceng beranggapan, pengelola gedung 4 lantai yang digunakan banyak orang tiap hari seperti SMK Yadika 6 mestinya mengantisipasi kemungkinan terburuk saat kebakaran melanda, termasuk menyiapkan jalur evakuasi.

"Harus dilengkapi dengan jalur evakuasi yang mudah dijangkau, mudah ditemui penghuni gedung. Tangganya pun dibikin semudah mungkin," kata dia.

Pendapat Aceng dibenarkan oleh Ilham Prasetyo (16), siswa kelas X jurusan teknik komputer jaringan yang sibuk menyelamatkan diri dari lantai 4 sekolahnya. 

"Sudah tidak ada jalan lagi. Tangga untuk turun kan hanya ada 1 doang di kantin itu dan itu sudah penuh. Saya turun itu asap sudah parah, makin panik lagi. Setengah jam kemudian, saya sampai di bawah, api sudah sampai lantai tiga,” ungkap Ilham ketika ditemui Kompas.com, Senin malam.

Alif (16), siswa kelas X jurusan multimedia, juga selamat karena menerobos asap meskipun hampir dibuat pingsan karena sempat terperangkap.

Ia berkisah, selama 20-30 menit ia terjebak di koridor dan tangga selama turun dari lantai 4. Asap sudah mulai memenuhi lantai 2, sedangkan kondisi koridor begitu padat karena semua orang menuju tangga yang ada di ujung gedung.

Beberapa temannya putus asa hingga memutuskan lompat dari ketinggian.

"Teman kita ke atas lagi, mereka mengikat korden untuk pegangan turun ke bawah dari jendela. Mereka merasa sudah terjebak dan itu jalan satu-satunya untuk selamat karena sudah banyak api. Mereka panik. Pikirnya, satu-satunya cara selamat ya langsung lompat," ungkap Alif ketika ditemui Kompas.com, Senin malam.

Kebakaran yang melanda SMK Yadika 6 diperkirakan dipicu korsleting listrik di laboratorium komputer di lantai dasar. Api dengan cepat menjalar dan butuh waktu 6 jam bagi lebih dari 100 pemadam kebakaran untuk menjinakkan api seluruhnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/19/13173751/jalur-evakuasi-smk-yadika-6-tak-memadai-siswa-sulit-menyelamatkan-diri

Terkini Lainnya

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemilik 'Wedding Organizer' yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Polisi Tangkap Pemilik "Wedding Organizer" yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke