"Diharapkan nanti kepala sekolah secara terperinci membuat laporan tentang penyebabnya, apakah dari dalam atau dari luar, yang tentunya nanti sebagai bahan evaluasi dalam rapat pimpinan," kata Kepala Cabang Wilayah Kota/Kabupaten Bekasi Disdik Jawa Barat, Kasmadi, kepada wartawan, Selasa sore kemarin.
Kasmadi menambahkan, selama ini pihaknya belum sampai mengevaluasi sarana dan prasarana sekolah-sekolah swasta yang terkait dengan kelistrikan.
Evaluasi SMK Yadika 6 diharapkan dapat menyoroti kinerja pihak yayasan selaku pengelola sekolah dalam menciptakan infrastruktur sekolah yang aman.
"Seperti kalau untuk sekolah negeri ada tim atau murid atau pegawai yang menangani tentang mekanik, sarana dan prasarana, kelistrikan, dan lain-lain," ujar Kasmadi.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Sholahuddin menyebutkan, SMK Yadika 6 tidak dilengkapi dengan alat proteksi kebakaran.
Ia menyatakan bahwa pihak yayasan sudah beberapa kali diperingatkan mengenai hal itu.
"Saya pastikan gedung Yadika ini tidak dilengkapi dengan alat proteksi kebakaran. Sudah diperiksa, ternyata tidak dilengkapi alat proteksi semacam alat pemadam api ringan (APAR)," ungkap Aceng, Senin.
Kebakaran yang melanda SMK Yadika 6 diperkirakan telah dipicu korsleting listrik di laboratorium komputer di lantai dasar.
Hanya tersisa lantai 4 yang selamat dari kobaran api yang mengganas sejak sore hingga malam pada Senin lalu.
Kebakaran baru bisa dipadamkan pada sekitar pukul 21.30 WIB atau 6 jam sejak kemunculan api. Sebanyak 13 unit mobil dan lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/20/10472421/dilanda-kebakaran-hebat-smk-yadika-6-pondokgede-akan-dievaluasi-disdik