Salin Artikel

Ketika Nandi Cs Bertarung di Gorong-gorong demi Bahagiakan Warga

Cangkul dan linggis pun jadi senjata utamanya untuk membelah tanah lembek tersebut, material yang selama ini menyumbat gorong-gorong di bawah Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tidak jarang dia mengeruk tanah dengan tangan sendiri. Maka tidak heran air selokan pun melumuri kedua telapak tangannya.

Badan kurusnya begitu tahan berada di dalam gorong gorong nan sempit itu. Padahal, kondisi di dalam sangat panas, sedikit oksigen, dan sudah pasti bau.

Untuk mencoba kondisi di dalam, Kompas.com pun sempat mendekati lubang gorong-gorong tersebut. Namun, belum sempat masuk, hawa panas begitu terasa menjilati wajah.

Bau khas saluran air pun sangat terasa walapun belum sempat masuk gorong-gorong.

Itulah yang dikerjakan Nandi selama satu tahun terakhir. Mengabdi kepada masyarakat sebagai petugas Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan.

Tidak ada raut kesal ketika dia bekerja di dalam selokan. Tidak ada keluh kesah yang keluar dari bibirnya yang berkumis tipis itu.

Dengan wajah tenang yang sedikit dialiri keringat, dia tetap menjalankan pekerjaannya.

Bahkan sesekali dia masih bisa bercanda dengan teman satu profesinya di dalam gorong - gorong. Siapa sangka dalam pengap dan sempitnya gorong-gorong itu mereka masih bisa mengumbar tawa.

Contohnya, ketika menemukan karung berisi lumpur yang menyebabkan gorong gorong mampat, mereka sontak berteriak.

"Wah harta karun nih, harta karun nih," teriak Nandi dan teman temanya kala melakukan rutinitas kerja pada Selasa (26/11/2019).

Salah satu temanya pun berkata, "Itu mah bukan harta karun, tapi harta karung".  Sontak tawa mereka pun pecah di dalam gorong - gorong.

Tawa dengan guyon seadanya itu mungkin jadi salah satu hiburan bagi mereka yang setiap hari bekerja di bawah kaki kita. Bekerja mengikuti tuntutan masyarakat yang selalu mengeluh akan banjir, banjir, dan banjir.

Padahal, masyarakat tidak sadar bahwa Nandi dan teman temannya lah yang setiap hari bekerja mengurusi sampah yang dibuang ke selokan.

"Ya kami ikhlas saja (bekerja di gorong-gorong). Namanya juga tugas ya, harus dikerjakan," kata Nandi.

Namun, rasanya Nandi tidak butuh apresiasi dari masyarakat, juga tidak butuh pengharapan dari pemerintah. Ia pun tidak butuh bonus untuk membayar semua jerih payahnya.

Rasa lelah akan terbayar jika apa yang mereka kerjakan berpengaruh menurunkan banjir.

"Senang banget, senang banget itu. Karena usaha kami berhasil," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/26/14121011/ketika-nandi-cs-bertarung-di-gorong-gorong-demi-bahagiakan-warga

Terkini Lainnya

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke