Salin Artikel

Cinta Mega Ingin Dewan Satukan Persepsi Sebelum Ungkap Anggaran, Pengamat: Paradigma Usang

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah menganggap, era keterbukaan informasi dewasa ini menuntut legislator juga terbuka soal rencana anggaran.

Pandangan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Cinta Mega, bahwa anggota dewan perlu menyatukan persepsi sebelum mengungkap anggaran dinilai sudah ketinggalan zaman.

"Usang dan stagnan. Harusnya malah mereka (DPRD DKI Jakarta) lebih terbuka sejak awal. Bahkan masyarakat mestinya bisa menelusuri anggaran langsung, bukan hanya lewat DPRD," ujar Misbah ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (6/12/2019) sore.

"Dari awal, dokumen anggaran memang dokumen publik yang harus dibuka kepada publik," katanya.

Misbah tak ambil pusing dengan kemungkinan bias para anggota dewan ketika mengungkapkan anggaran yang dinilai janggal pada publik, seperti kepentingan pencitraan dan sejenisnya.

Ia mengapresiasi bahwa anggota dewan memberikan catatan pada pos-pos anggaran yang berpeluang tak tepat guna.

Misbah juga berpendapat, menyebarkan informasi soal anggaran merupakan tanggung jawab para anggota dewan, apalagi saat anggaran masih dalam proses pembahasan, belum diketuk palu.

Pandangan Cinta Mega bahwa anggaran sebaiknya disampaikan ketika sudah final, menurut Misbah, malah tak ada gunanya.

"Justru menjadi penting ketika anggarannya belum final," ujar dia.

"Menurut saya, kapan pun anggota dewan bisa mengungkapkan soal anggaran. Karena partisipasi (publik) yang bermakna adalah saat (anggaran) masih berupa rancangan," kata Misbah.

Sebelumnya, dua anggota Komisi C/Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta, Cinta Mega dari PDI-P dan Anthony Winza dari PSI cekcok saat rapat soal RAPBD 2020 DKI, Kamis (5/12/2019) malam.

Cinta melarang Anthony menyebarkan pembahasan rapat kepada wartawan, yang belakangan ditengarai merupakan anggaran pengadaan komputer sebesar Rp 128 miliar.

Anthony membantah bahwa ia menyebarkan informasi itu secara khusus kepada wartawan, tetapi mengomentarinya langsung dalam rapat.

Dalam penjelasannya, Jumat siang, Cinta menganggap bahwa langkah Anthony dapat menimbulkan opini buruk terhadap anggaran itu.

"Yang saya tegur itu etika dia, jangan dulu di-share karena kan masih dalam perdebatan," kata Cinta kepada wartawan.

"Mungkin adik kami satu ini belum berpengalaman, baru. Kalau saya kan sudah ada 10 tahun di Komisi C dan sangat mengerti teknik pembahasan. Belajar dululah bagaimana teknis rapat, demokrasi dalam rapat, bagaimana satukan persepsi. Ini institusi, kolektif kolegial," lanjut dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/06/18285421/cinta-mega-ingin-dewan-satukan-persepsi-sebelum-ungkap-anggaran-pengamat

Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke