Salin Artikel

Ketua DPC Hanura Didorong Partainya Ikut Pilkada Tangsel 2020

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai Hanura Tangerang Selatan, Amar mengaku diminta internal partainya untuk mendaftarkan diri jadi bakal calon wali kota Tangerang Selatan pada Pilkada 2020 mendatang.

"Sesuai arahan teman-teman meramaikan Pilkada Tangerang Selatan 2020," kata Amar di kantornya kawasan Ruko Golden Road, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Sabtu (7/12/2019).

Di tengah dorongan tersebut, Amar berniat untuk mengambil formulir dari partainya sendiri yang akan tutup pada Sabtu (7/12/2019) malam ini.

Namun untuk mencalonkan diri, kata Amar, harus konsultasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan pengurus partai.

"Tapi saya konsultasi dulu sama temen-temen sama DPD, sama pengurus partai saya konsultasi dulu harus mengambil formulir atau tidak," kata dia.

Amar mengaku sudah menyiapkan visi dan misi sebelum melangkahkan kaki mendaftar untuk menjadi orang nomor satu di Tangerang Selatan.

Salah satu yang dikedepankan adalah persoalan ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi kriteria partai.

"Karena walaupun bagaimana dengan sumber manusianya baik otomatis bakal berperan aktif dalam pembangunan daerah, pendidikan yang bagus," ucap dia.

Hanura telah membuka penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan selama sejak Senin (25/11/2019) hingga Selasa (3/12/2019).

Namun untuk pengembalian formulir penjaringan akan berakhir pada Sabtu (7/12/2019) hingga pukul 00.00 WIB.

Terakhir baru ada delapan nama yang mengembalikan dari 12 pendaftar mengambil formulir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/07/19153331/ketua-dpc-hanura-didorong-partainya-ikut-pilkada-tangsel-2020

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke