Ular tersebut pertama kali ditemukan Yanto di wilayah kali dekat pasar tengah Kompleks Maharta pada pukul 24.00 WIB.
"Ularnya dari belakang komplek, ujung kali. Pas lagi keliling lihat ada apa panjang liuk-liuk enggak tahunya ular gede banget," ucap Yanto saat sedang berjaga, Selasa (10/12/2019) dini hari.
Melihat adanya ular, Yanto tidak diam, dirinya mencoba memanggil tukang nasi goreng dan ketoprak telor di dekat Pasar Maharta.
Dengan senter dan gala atau bambu, Yanto terus memastikan agar ular yang memiliki kulit motif batik tersebut tidak menghilang.
Sebab dari gerak-geriknya, ular tersebut berusaha naik ke turap dan masuk ke gorong-gorong atau got.
"Takutnya kalau saya enggak pantau nih, lepas dia. Kan kepalanya sudah naik-naik tuh mau cari lubang. Entah lubang got atau apa, kan jangan sampai itu," ucap Yanto.
Di lokasi yang sama, ada juga beberapa satpam RT lain ikut membantu memantau pergerakan ular.
Benar saja, ular tersebut sudah berhasil naik ke jembatan besi dengan merambat ke tanaman di sela-sela bebatuan.
Jarak dari jembatan besi ke jalan menuju rumah warga berkisar 20 hingga 30 meter.
Warga lain membantu
Minimnya peralatan yang dimiliki satpam membuat warga yang terbangun pada malam itu turut membantu.
Omen salah satunya, dengan bambu Omen berusaha menurunkan ular yang kadung berdiam diri di jembatan besi. Namun, taklama kemudian ular berhasil diarahkan ke kali kembali.
Ular tersebut terus meliak-liuk di atas permukaan kali guna mencari sela dan tempat yang pas untuk naik ke atas.
Dinginnya malam dan minimnya peralatan membuat warga yang ada di sekitar enggan untuk menangkap ular tersebut.
"Besar ini mah, ularnya makanya dipantau terus biar terlihat," ucap Omen.
Selain ukurannya yang panjang dan besar, ular tersebut dikhawatirkan akan melawan dengan menggigit dan melilit.
Sekitar 10 warga terus memantau pergerakan ular yang menuju ke depan komplek. Jarak Pasar Maharta dengan Komplek Maharta kurang lebih 300 sampai 500 meter.
Pastikan tidak masuk gorong-gorong
Satpam yang terus mengawal pergerakan ular, memastikan ular tersebut tidak masuk dalam gorong-gorong.
"Jangan sampai deh, makanya kami alirin terus ini sampe ngalir. Sama kan kayak arus air ke depan komplek. Kalau sampai masuk ke gorong-gorong kasihan. Enggak tahu ini juga ular siapa," kata Yanto.
Kurang lebih 45 menit para satpam dan warga berupaya menghalau ular tersebut ke depan komplek.
Di ujung komplek, tepatnya di dekat jalan Pondok Kacang ular sepanjang 4 meter pun masuk kedalam lubang. Dan warga belum berhasil menghalau, sebab pergerakan ular cepat sekali.
"Yang penting masuk lubang deh, tapi jangan sampai ke got nanti bisa keluar lagi ularnya," sambung Omen sembari menyenter lubang tempat ular masuk.
Yanto yang tidak ikut ke depan komplek karena harus menjaga wilayahnya pun menduga ular tersebut lepas atau terbawa arus air saat hujan besar di sekitar wilayah Pondok Aren.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/10/08243681/dini-hari-warga-halau-ular-di-kali-maharta-dengan-gala-dan-senter