Salin Artikel

Lepas Jalan Sehat, Anies Sebut Jumlah Pejalan Kaki di Jakarta Paling Rendah Sedunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas kegiatan jalan sehat dan gowes bareng yang dimulai di Pintu Air Malaka Sari, Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2019) pagi.

Dalam sambutannya, Anies menuturkan, Jakarta merupakan kota dengan jumlah pejalan kaki terendah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di dunia.

Warga Jakarta, kata dia, lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor.

"Jakarta itu di seluruh dunia, di kota-kota besar, kita adalah kota dengan jumlah pejalan kaki paling rendah di seluruh dunia," ujar Anies.

Anies menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta saat ini mendorong agar lebih banyak warga Jakarta yang mau berjalan kaki atau bersepeda. Caranya, Pemprov DKI banyak membangun infrastruktur untuk pejalan kaki dan pesepeda.

"Mari kita lebih membiasakan untuk berjalan kaki, juga bersepeda. Alhamdulillah, sekarang kami bangun jalur sepeda di mana-mana," kata dia.

Anies berujar, berjalan kaki dan bersepeda tidak akan menyebabkan polusi. Dia meminta, sepeda dijadikan alat transportasi sehari-hari.

"Harganya murah, tidak ada polusi," ucap Anies.

Seusai melepas para pejalan kaki untuk jalan sehat, Anies langsung bersepeda bersama sejumlah pesepeda. Dia didampingi Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, dan Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Hendra Hidayat.

Hadir pula Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/15/08054671/lepas-jalan-sehat-anies-sebut-jumlah-pejalan-kaki-di-jakarta-paling

Terkini Lainnya

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke