Salin Artikel

PT KAI Jakarta Beri Makanan hingga Selimut untuk Pengungsi di Stasiun dan Pinggir Rel Kereta

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran direksi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Jakarta memberikan bantuan kepada korban banjir sejak 1 Januari 2020.

Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Direktur Utama Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro di beberapa stasiun-stasiun, hingga jalur perlintasan kereta yang menjadi tempat pengunggsian para korban banjir.

"Kami hadir di sini sebagai bentuk kepedulian PT KAI terhadap masyarakat di sekitar jalur rel yang dilanda bencana banjir," ujar Edi di dalam kereta rescue atau NR milik KAI, Jumat (3/1/2020).

Edi mengatakan, bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji, susu, pampers hingga selimut juga turut diberikan ke warga yang mengungsi.

Selain itu, PT KAI juga menyiapkan pRail Clinic Peduli Bencana Banjir guna memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir.

Adapun Rail Clinic adalah kereta kesehatan milik PT KAI yang difungsikan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Di dalam Rail Clinic itu terdapat layanan dokter umum, dokter gigi, laboratorium sederhana, kebidanan dan layanan farmasi atau obat-obatan.

"Di dalam Rail Clinic, KAI Jakarta menyiagakan tenaga medis Rail Clinic tanggap bencana banjir sebanyak 10 personil, yang terdiri dari 3 dokter umum, 1 dokter gigi, 2 petugas laboratorium, 1 bidan dan 3 apoteker," ucap Edi.

Pantauan Kompas.com, sejumlah wilayah yang disambangi PT KAI Jakarta masih tergenang air.

Misalnya, kawasan Taman Kota, petak jalan lintasan antara Taman Kota dengan Bojong Indah, kawasan Bojong Indah, kawasan Rawa Buaya.

Masyarakat yang terdampak banjir itu juga tampak tidur di stasiun-stasiun dengan menggelar tikar.

Sementara, ada juga sebagian korban banjir yang membuat tenda-tenda di petak jalur kereta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/03/11350781/pt-kai-jakarta-beri-makanan-hingga-selimut-untuk-pengungsi-di-stasiun-dan

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke