Salin Artikel

Tidur di Peron Stasiun, Korban Banjir di Taman Kota Mulai Terserang Penyakit

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban banjir di Taman Kota, Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat mulai terserang penyakit.

Sejumlah warga yang mengeluh demam, pusing, batuk, flu, hingga pegel linu pun langsung mengantre berobat ketika PT Kereta Api Indonesia membuka layanan pemeriksaan kesehatan di Rail Clinic yang berhenti di Stasiun Taman Kota.

Sumarno, warga Kedaung RT 016 RW 005 mengatakan dirinya mulai pusing dan flu selama mengungsi di peron stasiun.

Sebab ia hanya tidur beralaskan tikar seadanya di peron stasiun kereta. Adapun rumahnya di kawasan Taman Sari kini masih tergenang air.

"Saya masuk angin ini dari kemarin flu dan demam belum juga sembuh. Mungkin karena saya tidur tidak pakai selimut kali ya apalagi kena angin," ujarnya di Stasiun Taman Kota, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Sama halnya seperti Aryuni, warga Taman Kota RW 008 RT 008 ini mengatakan tubuhnya sudah terserang penyakit. Ia mengaku kekurangan makan selama mengungsi.

"Iya saya batuk-batuk tidak berhenti selama banjir ini. Kurang makan karena warung pada tutup juga di sini kena banjir," kata Aryuni.

Aryuni mengatakan, selama tiga hari mengungsi di stasiun maupun perlintasan kereta Taman Kota, pemerintah belum membangun posko kesehatan.

Banyak warga yang tidak mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan dan terserang penyakit.

"Tidak ada posko kesehatan yang dibangun pemerintah padahal banyak yang sakit," kata Aryuni.

Ia berharap pemerintah segera menjangkau kawasan Taman Kota untuk memberikan bantuan dan membuat posko kesehatan.

"Saya berharap ada yang kasih bantuan ke wilayah Taman Kota lah. Bantuan obat, makanan, minuman, susu, selimut," tuturnya.

Pantauan Kompas.com kawasan Taman Kota masih banjir dengan ketinggian sekitar 70 sentimeter.

Sejumlah warga yang rumahnya masih terendam banjir harus mengungsi di peron stasiun hingga perlintasan rel kereta di Kawasan Taman Kota.

Warga Taman Kota yang terdampak banjir tampak membuat tenda-tenda di perlintasan rel kereta antara Stasiun Taman Kota hingga Bojong Indah.

Mereka yang tidak memiliki tenda memilih untuk tidur di peron stasiun dengan menggelar tikar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/03/19143151/tidur-di-peron-stasiun-korban-banjir-di-taman-kota-mulai-terserang

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke