Salin Artikel

Kasudin SDA Jakbar Dipanggil Polisi Terkait Tidak Berfungsinya Pompa Air

Purwanti diminta klarifikasi berdasarkan laporan informasi nomor R/LI/03/I/2020/Ditreskrimsus tanggal 2 Januari 2020.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan adanya pemanggilan terhadap Purwanti.

Menurut Yusri, Kasudin SDA Jakarta Barat itu telah dipanggil pada Senin (6/1/2020).

Purwanti diminta klarifikasi terkait tidak berfungsinya pompa penyedot air sehingga menyebabkan bencana banjir di wilayah Daan Mogot, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020).

"Yang bersangkutan dipanggil untuk diklarifikasi terkait dengan fungsionalisasi dan atau malfungsi pompa air yang kesemuanya terkait dengan tata kelola air," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2020).

Yusri menjelaskan, laporan itu berdasarkan hasil pantauan polisi saat melakukan evakuasi para korban banjir di wilayah Jalarta Barat.

Saat ini, Purwanti hanya berstatus saksi yang dimintai klarifikasi atas tidak berfungsinya pompa air.

"Yang bersangkutan hanya diminta untuk mengklarifikasi," ujar Yusri.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf sebelumnya mengaku bahwa ada sejumlah pompa air yang terendam saat banjir Jakarta beberapa waktu lalu.

Hal ini mengakibatkan sejumlah mesin tersebut tak berfungsi sehingga tak mampu menguras dan mengurangi volume air.

Ia memperkirakan ada 10 lokasi pompa yang terendam. Namun SDA belum memastikan jumlah keseluruhan yang terendam.

Yang pasti, kata dia, pompa stasioner tersebut berada di pemukiman warga yang terdampak banjir cukup tinggi.

"Kalau yang kerendam ada sekitar 10 lokasi, termasuk di Teluk Gong. Satu rumah pompa itu variasi ada yang empat unit, ada yang dua, tergantung," kata Juaini di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).

Menurut dia, pompa tak bisa dipaksakan beroperasi saat banjir karena bisa mengakibatkan kerusakan.

"Namanya air sudah meluap, lalu masuk ke lokasi pompa kita kan kita harus lakukan pengamanan juga. Akhirnya pompa kerendam. Kalau pompanya tetap kita paksakan beroperasi, akhirnya jadi merusak pompa," ucapnya.

Meski sempat terendam, Juani menegaskan pompa tersebut bisa digunakan kembali karena saat ini lokasi pompa tersebut sudah kering.

Selanjutnya, Juaini bakal mengevaluasi supaya tak ada lagi pompa stasioner yang terendam kala banjir menerjang.

"Melihat situasi seperti itu, kita harus mengevaluasi dengan meninggikan pompa yang ada di lokasi-lokasi yang selama ini kita anggap rawan," tambah Juaini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/07/16030291/kasudin-sda-jakbar-dipanggil-polisi-terkait-tidak-berfungsinya-pompa-air

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke