Salin Artikel

Korban Terjepit Bus Sebut TOD Bandara Soekarno-Hatta Minim Rambu Lalu Lintas

TANGERANG, KOMPAS.com - Nurlela, wanita yang terjepit shuttle bus Damri di Halte TOD Bandara Soekarno-Hatta, mengakui bahwa ia berjalan di jalur bus karena tidak ada rambu-rambu yang memberikan peringatan bahwa jalur yang ia jejaki itu khusus untuk bus.

"Enggak ada rambu, dan saya sering lewat sana," kata dia saat ditemui Kompas.com di Klinik patah tulang Hj Ropiah di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Kecamatan Pinang Kota Tangerang, Selasa (7/1/2020).

Selain soal minimnya rambu, Nurlela juga berujar bahwa bukan hanya dirinya yang menyeberang di jalur shuttle bus tersebut. Ada banyak orang yang menggunakan jalur itu untuk berjalan kaki di hari-hari biasa.

"Jadi ramai, bukan saya sendiri yang jalan di sana," kata Nurlela, yang ketika kejadian hanya dia dan temannya Wulandari yang berjalan di jalur bus tersebut.

Nurlela menuturkan, sebenarnya dia beberapa kali mendapatkan bus yang akan melintas di jalur tempat terjadinya kecelakaan.

Di hari-hari sebelumnya, menurut Nurlela, sopir shuttle bus kerap memberikan kesempatan pejalan kaki untuk menyeberang di jalur tersebut.

"Biasanya busnya berhenti, dibel (klakson) disuruh lewat," kata dia.

Akan tetapi berbeda saat hari terjadinya kecelakaan, Nurlela melihat shuttle bus yang dikelola Damri tersebut tidak menghentikan lajunya dan hampir melindasnya.

Selain tiga alasan di atas, Nurlela juga menyayangkan sikap petugas keamanan yang tidak melarang orang-orang agar tidak menyeberang melalui jalur shuttle bus.

"Satpamnya juga enggak ngelarang," kata dia.

Adapun sebelumnya, korban terjepit antara tembok jalan halte shuttle bus dengan shuttle bus Damri bernama Nurlela berhasil dievakuasi petugas keamanan TOD Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Ahmad Alexander mengatakan, Nurlela warga RT 03 RW 03 Kelurahan Poris Jaya Kecamatan Batuceper awalnya hendak ke kantornya di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

"Pada hari Minggu 5 Januari 2019 sekira pukul 13.25 WIB korban bersama dengan rekan kerja yang bernama Wulandari berangkat kerja," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).

Alex juga mengatakan korban sudah diperbolehkan pulang oleh dokter RSUD Kabupaten Tangerang.

"Karena hasil pemeriksaan dokter tidak ada luka" kata Alex.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/08/12215901/korban-terjepit-bus-sebut-tod-bandara-soekarno-hatta-minim-rambu-lalu

Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke