Salin Artikel

Cerita Kepala Desa Tegur Warga yang Naikan Harga Gas hingga Rp 80.000 Saat Banjir

Kepala Desa Lebak Situ, TB Imron mengatakan, putusnya akses jalan desa tersebut membuat sebagian warga menaikan harga dengan barang dagangan stok lama.

"Semenjak bencana hari Rabu sampai dengan Minggu itu kan akses jalan putus. Ada saja warga saat itu yang menaikan harga. Gas (tabung 3 Kg), misalnya, dari Rp 20.000 menjadi Rp 80.000," kata TB Imron saat ditemui di Balai Desa Lebak Situ, Senin (13/1/2020).

Namun, saat itu TB Imron langsung memanggil pedagang yang memainkan harga tersebut setelah mendapatkan keluhan warga.

"Saat itu kita panggil kita nasihati karena ini kan bencana. Semua ingin kebutuhan terpenuhi," ucapnya.

Setelah akses jalan sudah dapat dilakukan dengan berjalan kaki, warga mulai membelanjakan dagangan.

Namun, akses jalan yang sulit membuat pedagang warung kelontong harus merogoh kocek dalam untuk ongkos.

"Setelah kita tahu sudah pada mulai bergadang dan mereka belanja butuh ongkos yang cukup besar karena akses cuma bisa dilalui jalan kaki, baru kita maklumi harga gas Rp 80.000 itu," katanya.

Saat ini, kata TB Imron, bantuan logistik telah mencukupi dari para relawan. Namun, kesulitan yang dirasakan warga hanya soal listrik.

Sudah dua pekan pascabencana banjir, arus listrik belum kembali menyala.

"Saat ini hanya arus listrik sudah dua minggu belum menyala. Karena beberapa tiang juga ikut longsor dan cuaca masih yang masih belum menentu," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/13/18313661/cerita-kepala-desa-tegur-warga-yang-naikan-harga-gas-hingga-rp-80000-saat

Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke