Alasan pertama, yakni penawaran dan permintaan narkoba masih tinggi di tengah masyarakat.
Selain itu, para mantan pengguna narkoba tidak menjalankan proses rehabilitasi sampai selesai.
"Akhirnya mereka memakai kembali dan biasanya ajak teman-temanya," kata Eddy saat menjadi pembicara di Diskusi Nasional 'Ancaman Narkoba di Lingkungan Kampus', di Kampus Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Faktor lainya, yakni banyak remaja yang sudah akrab dengan rokok. Hal ini berbahaya lantaran rokok dianggap sebagai pintu masuk ke dunia narkoba.
Eddy mengatakan, sebanyak 810.277 remaja merupakan perokok.
"Dari usia 10 sampai 18 tahun, 9,1 persen merupakan pengguna rokok. Jumlahnya 810.277 orang pelajar sudah merokok," terang dia.
Dalam kesempatan ini, dia berharap para akademisi di semua kampus di Indonesia agar membantu memerangi narkoba di kalangan anak muda.
Peran pihak pendidik dalam hal ini sekolah dan perguruan tinggi sangat berpengaruh untuk mengkontrol pergaulan dan menangkal masuknya penggunaan narkoba.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/17/17592481/jumlah-anak-muda-pemakai-narkoba-terus-meningkat-ini-penjelasan-wakapolri