Salin Artikel

Mayat Bayi Ditemukan di Taman Kota Kebon Pala

Sandra (34), warga setempat mengatakan, jasad bayi terbungkus kain itu pertama ditemukan PPSU Kebon Pala sekira pukul 09.00 WIB, saat bertugas.

"Kayaknya bayi laki-laki, tapi saya enggak lihat pasti juga karena pas ditemuin terbungkus kain. Kasihan, bayi baru lahir dibuang," kata Sandra di Makasar, Jakarta Timur, Jumat, seperti dikutip Tribun Jakarta.

Dia yakin bayi malang tersebut baru dilahirkan karena pada jasad masih melekat tali pusar.

Tali pusar yang belum dipotong membuat jasad dirubung lalat hingga memancing kecurigaan PPSU yang menemukan.

"Benar-benar bayi baru lahir, enggak dibersihin dulu badannya langsung dibuang," ujarnya.

Sandra menduga jasad dibuang pada Jumat dini hari, karena hingga Kamis malam warga tak mendapati adanya jasad.

Jasad bayi itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati dari taman kota Tol Jagorawi sekira pukul 11.00 WIB oleh jajaran Polsek Makasar.

"Memang kalau malam sepi, karena warga pada tidur, warung-warung juga tutup. Tadi pas jasadnya diangkat di sini penuh banget, banyak polisi, TNI, PPSU," tuturnya.

Pantauan di lapangan, petugas memasang garis polisi di lokasi agar warga tidak mendekat.

Warga resah

Warga Kelurahan Kebon Pala resah dengan penemuan jasad bayi tersebut.

Pasalnya, taman kota Tol Jagorawi tempat jasad bayi ditemukan sudah beberapa kali jadi tempat pembuangan mayat.

Sandra (34), warga setempat mengatakan, lokasi jasad bayi ditemukan tak sampai 100 meter dari tempat mayat ibu hamil 9 bulan korban pembunuhan dibuang.

"Beberapa bulan lalu mayat perempuan hamil yang dibuang di pinggir Tol seperti ini juga. Bedanya cuman berseberangan saja," kata Sandra di Makasar.

Mayat ibu hamil 9 bulan yang dimaksud Sandra ditemukan pada Minggu (7/4/2019), sekira pukul 07.00 WIB secara tak sengaja oleh warga.

Meski identitasnya hingga kini belum terungkap, ibu hamil itu dipastikan korban pembunuhan karena terdapat luka hantaman benda tumpul di kepala.

Saat ditemukan warga, jasadnya bahkan dalam keadaan setengah terkubur tanah dan sengaja ditutupi selembar daun pisang.

"Memang sepi sih kalau malam. Paling ada sopir truk yang berhenti istirahat tidur saja. Namanya pinggir tol kan, apalagi enggak ada penerangan," ujarnya.

Nurhayati (65), warga lainnya bahkan menyebut taman kota Tol Jagorawi memang sejak lama jadi tempat pembuangan mayat.

Beberapa tahun silam, bahkan taman kota Tol Jagorawi jadi tempat orang mengkonsumsi narkoba hingga tewas overdosis.

"Dulu teman anak saya saja bahkan tewas overdosis karena pakai narkoba di pinggir tol. Saya lupa tahunnya, tapi dalam setahun ada saja mayat dibuang atau ditemuin," tutur Nurhayati. (Bima Putra)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mayat Bayi dengan Tali Pusar Menempel Ditemukan di Taman Kota Tol Jagorawi."

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/31/23075241/mayat-bayi-ditemukan-di-taman-kota-kebon-pala

Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke