Bahkan, ada korban yang mengalami stres sampai harus dirujuk ke rumah sakit.
"Datanya yang masuk (korban banjir yang sakit) sampai tanggal 5 ada 506 kasus dengan empat rujukan, salah satunya itu yang stres," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).
Liza mengatakan, warga stres lantaran air tiba-tiba datang menghantam perumahan, salah satunya Perumahan Periuk Damai, Kelurahan Periuk.
Liza menambahkan, kondisi pengungsian yang serba terbatas membuat daya tahan tubuh para korban menurun. Apalagi, mereka sudah mengungsi selama enam hari.
Dinkes Kota Tangerang, kata Liza, sudah membuat sembilan posko kesehatan untuk membantu korban banjir di Periuk.
"Supaya masyarakat merasa nyaman walaupun di pengungsian, tapi tetap ada dokter dari kesehatan," kata dia.
Terkait korban yang mengalami stres, Liza mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
Alasannya, Dinkes Kota Tangerang tidak punya tim khusus untuk meredakan gejala stres seperti layaknya psikolog.
"Karena di kami nggak ada tenaga psikologis. Kami pernah dampingi masyarakat yang mengalami masalah kejiwaan, tapi gak secara spesifik," kata dia.
Kecamatan Periuk Kota Tangerang dilanda banjir sejak Sabtu (1/2/2020). Hingga hari ini, banjir di beberapa titik belum juga surut.
Pantauan Kompas.com di perumahan Periuk Damai, air masih setinggi 2-3 meter.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/06/18383611/stres-korban-banjir-di-kota-tangerang-dirujuk-ke-rumah-sakit