Salin Artikel

Orangtua di Kota Diingatkan untuk Bimbing Anak Bergawai

"Meskipun Anda sibuk, sempatkan untuk mengawasi putra-putri kita, saat masuk ke dalam dunia maya," kata Yustina dalam seminar mengenai parenting di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa.

Ketua Yayasan Sekolah Victory Plus Bekasi itu mengatakan mengatakan, orangtua terkadang sangat teliti dalam memilih sekolah bagi anak-anak mereka, namun tidak dalam mengawasi kehidupan dunia maya mereka.

"Biasakan kepada anak-anak untuk menggunakan gawai yang mereka miliki secara cerdas," ujar Yustina.

Yustina juga memberikan resep bagaimana menjadi orangtua yang baik anak-anak mereka.

Dalam seminarnya, Yustina menegaskan bahwa anak harus mengenal mengenai screen time.

Yustina menerangkan bahwa menurut esafety.gov.au/iparent, screen time adalah waktu yang dihabiskan di depan layar (gawai,TV, komputer) hanya sebagai hiburan saja seperti bermain game, menonton film serial, snapchat streaks dan lain-lain.

Sedangkan kegiatan belajar, riset, ataupun yang bersifat kreatif dan menghasilkan berbagai hal yang produktif yang dilakukan di gawai, TV, maupun komputer tidak termasuk dalam kategori screen time.

Bagi Anda yang memiliki anak yang baru lahir sampai berumur dua tahun, sama sekali tidak disarankan untuk memiliki screen time.

Sementara berdasarkan rentang umur anak usia di atas dua sampai dengan lima tahun, periode screen time maksimal adalah satu jam dan maksimal dua jam bagi yang memiliki usia di atas lima tahun sampai dengan 17 tahun.

Yustina juga mengingatkan orangtua untuk cerdas dalam meninggalkan jejak digital.

"Apa yang diunggah, ditulis, maupun laman yang dikunjungi akan meninggalkan jejak digital dan akan sulit bahkan bisa jadi tidak dapat dihapus selamanya. Maka kita harus membimbing dan mengingatkan anak-anak agar mempunyai sopan santun dan etika dalam menulis posting di sosial media mereka," ujar dia.

“Kita sebagai orang tua harus memberitahukan komitmen penggunaan gawai kepada anak kita, termasuk hak kita untuk sesekali memeriksa sejarah penggunaan gawai mereka dan apa saja yang mereka akses melalui gawai mereka," ujar ibu dari tiga anak itu.

“Ada batas rentang tertentu bagi anak dan remaja untuk memiliki media sosialnya sendiri. Batasan usia bagi seseorang untuk memiliki akun Facebook dan Instagram adalah 13 tahun, WhatsApp usia 16 tahun, sedangkan Youtube 18 tahun," ujar Yustina.

Dalam survei yang dilakukan terhadap orangtua-orangtua yang menghadiri seminar tersebut, paling banyak anak-anak mereka mengakses laman Youtube, diikuti dengan permainan daring dan Instagram.

Sebagai penutup, Yustina membagikan kiatnya dalam mendisiplinkan kegiatan dunia maya bagi anak-anaknya.

“Kami memiliki aturan jam malam bagi penggunaan gawai. Di jam tertentu, kami akan berhentikan penggunaan gawai, dan gawai harus disimpan di ruang khusus, dimana tidak ada akses bagi mereka untuk digunakan di ruang mereka masing-masing," ujarnya.

Menurut Yustina banyak hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengawal anak-anak mereka untuk menggunakan gawai dengan cara yang positif dan orangtua dituntut untuk menjadi panutan, cerdas dan bertanggung jawab.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/11/12161551/orangtua-di-kota-diingatkan-untuk-bimbing-anak-bergawai

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke