Sisi lawas kawasan Monas, sebagai monumen bersejarah sekaligus cagar budaya akan "dikawinkan" dengan sisi mutakhir berwujud teknologi mobil balap yang menggunakan tenaga listrik.
Hal itu disampaikan Chairman of Organizing Committee Formula E 2020 Jakarta, Dwi Wahyu Daryoto dalam gelar wicara bertajuk "Menghitung Formula Ekonomi-Sosial dari Formula E Jakarta" yang dihelat Populi Center dan Smart FM di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2020).
"Kita menghubungkan cagar budaya ini sebagai capaian masa lalu. Kalau tidak, orang tidak akan tahu bahwa Monas itu didirikan Presiden Soekarno tahun 1961, dan di tahun 1961 Indonesia sudah bisa membangun bangunan setinggi Monas," kata dia.
"Jadi ini adalah harmoni dari tradisi dan teknologi. Apalagi Formula E 2020 (digelar) 6 Juni itu adalah hari lahirnya Bung Karno," Dwi menambahkan.
Ia memaparkan, "perkawinan" antara cagar budaya dan teknologi, serta pariwisata, sudah jauh-jauh hari diamanatkan oleh undang-undang.
Dwi menyitir ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Menurut dia, gelaran Formula E 2020 Jakarta yang juga ditargetkan bakal jadi hajatan pariwisata, cocok buat dihelat di Monas.
Berangkat dari undang-undang itu pula, Dwi menyebut bahwa kawasan cagar budaya juga terbuka bagi aspek pemanfaatan.
"Di situ disebutkan, pemanfaatannya (cagar budaya) antara lain untuk pendidikan, teknologi, dan pariwisata. Makanya rule of the game-nya, dalam pemanfaatan cagar budaya, nomor satu tidak boleh merusak dan harus mendukung pelestarian." ujar Dwi.
"Konsepnya kita juga sudah sepakat dengan Formula E, bahwa kita akan kembalikan seperti sediakala kalaupun, misalnya, nanti ada pohon yang kena lintasan untuk treknya," kata dia.
Sebagai informasi, Gelaran Formula E 2020 Jakarta rencananya bakal digelar pada awal Juni 2020 kelak.
Hajatan balap mobil listrik ini akan mengambil jalur lintasan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, tepatnya di sisi selatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/15/15275651/jakpro-formula-e-di-monas-simbol-harmoni-tradisi-dan-teknologi