Salin Artikel

[POPULER JABODETABEK] Kucing Mati di Bekasi Berujung Aduan Polisi | Temuan Ganja 1 Ton di Pool Truk

Terakhir, seekor kucing peliharaan mati dipukul hingga mati. Sang pemilik kucing ini melaporkan pelakunya ke polisi hingga akhirnya ditangkap.

Pemukulan dilakukan saat kucing itu tengah tertidur di pinggir jalan. Pelaku mengaku geram dengan kucing itu karena buang air besar di sembarang tempat.

Kasus pemukulan kucing di Bekasi ini menjadi berita paling populer di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin, Selasa (19/2/2020).

Selain itu, isu lainnya yang juga menjadi perhatian pemnaca adalah soal temuan BNN ganja 1 ton di pool truk Bambu Apus hingga kelanjutan kasus dugaan penganiayaan yang menyeret sopir taksi online.

Jika Anda terlewat, berikut ringkasan berita empat berita terpopuler sepanjang kemarin.

1. Penganiayaan kucing di Bekasi

RH, pemukul kucing di Bojong Megah, Bekasi ditangkap polisi pada Selasa (18/2/2020) ini. RH adalah laki-laki di dalam video yang viral memukul kucing hingga mati.

Pendiri Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona menceritakan awal mula kasus pemukulan itu terjadi.

Doni mengatakan, pemukulan kucing itu terjadi pada Rabu (5/2/2020) lalu. Saat itu, kucing milik tetangga RH sedang tidur di depan rumahnya.

"Lalu tiba-tiba kucing itu dipukul dengan sapu, sekali pukul saja dan langsung mati," ujar Doni di Polres Bekasi, Selasa ini.

Setelah pemukulan terjadi, RH pergi meninggalkan kucing yang saat itu sudah mati.

Doni mengatakan, pemukulan itu dilatar belakangi kekesalan RH lantaran kucing tetangganya itu buang air besar di pot bunga miliknya.

Namun, pelaku tidak bisa membuktikan tuduhan tersebut.

"Katanya dia bahwa si kucing buang air di pot tapi diminta bukti kalau kucing yang dipukul itu buang air dia tidak bisa. Dia cuma menduga aja, permasalahan untuk buang air sembarangan," kata dia.
Oleh karena itu, pihak Animal Defenders melaporkan tindakan RH ke Polres Metro Bekasi.

Baca selengkapnya di sini.

2. Temuan 1 ton ganja di pool truk Bambu Apus

Sekitar satu ton narkotika jenis ganja disita Badan Narkotika Nasional (BNN) saat penggerebekan di Pool Truk Ekspedisi, Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/2/2020).

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, pihaknya menemukan sekitar 500 paket ganja dari salah satu truk yang terparkir di pool tersebut.

Ganja yang didatangkan dari Aceh itu sudah siap diedarkan di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

"500 paket ganja yang diamankan. Berat bruto kurang lebih 1 ton, berat bersih nanti kita timbang setelah pemeriksaan ulang dan BAP," kata Arman di lokasi, Selasa.

Arman menambahkan, ganja itu disimpan di dalam karung besar dan dilapisi lakban cokelat.

Pada permukaan lakban cokelat juga dilapisi serbuk merah yang baunya sangat menyengat bertujuan untuk mengelabui petugas dan anjing pelacak.

"Ganja ini dikemas dalam plastik dan dikamuflase dengan lapisan serbuk yang baunya sangat menyengat," ujar Arman.

Rencananya, ganja tersebut setelah dari pool akan dikirim ke salah satu gudang, di daerah Kabupaten Bogor.

Paket akan dijemput oleh pemilik ganja bernama Jhon Hari alias Bokir, untuk nantinya diedarkan.

"Kita amankan enam orang, salah satunya pemilik (ganja) dan pengendali," ujar Arman.

Baca selengkapnya di sini.

3. Keranjang buah berisi narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan bungkusan keranjang buah yang diduga berisi narkotika jenis ganja di depan PO Bus Telaga Indah Armada Cikokol Kota Tangerang.

Aksi tersebut terekam video amatir dan tersebar di kalangan wartawan Kota Tangerang. Kompas.com mencoba mengkonfirmasi video tersebut.

Kabid Brantas BNNP Banten Kombes Pol Jemmy membenarkan bahwa video penggerebekan tersebut benar terjadi.

"Iya ini masih kita kembangkan dulu," kata dia saat dikonfirmasi melalui pesan teks, Selasa (18/2/2020).

Jemmy juga membenarkan keranjang buah di dalam video yang beredar adalah barang yang didapatkan dari hasil penggerebekan oleh BNN.

"Iya seperti yang di video itu," kata dia.

Video tersebut diketahui menggambarkan sebuah keranjang berisi barang mirip ganja yang sudah dibungkus batangan.

Tertera juga alamat penggerebekan berupa plang nama Po Bus Telaga Indah Armada di Pool Cikokol Jalan Jenderal Sudirman Kota Tangerang.

Baca selengkapnya di sini.

4. Lanjutan sidang terdakwa sopir online Ari Darmawan

Sidang kelanjutan kasus pencurian dan kekerasan oleh sopir taksi online dengan terdakwa Ari Darmawan kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).

Kemarin, pengadilan menggelar agenda pemeriksaan saksi yakni Komarus Jaman.

Komarus selaku pemilik akun taksi online yang digunakan terdakwa Ari Darmawan mengatakan bahwa polisi sempat mengajurkan berdamai dengan korban Suhartini.

Polisi, bahkan disebut Komarus menganjurkan agar keluarga terdakwa Ari Darmawan memberikan uang kepada korban dengan maksud berdamai.

"Siapa yang anjurkan berdamai," tanya kuasa hukum terdakwa, Hotma Sitompoel di persidangan.

"Penyidik kepolisian," kata saksi yang masih punya hubungan saudara dengan terdakwa Ari.

Polisi, kata Komarus, menganjurkan terdakwa berdamai dengan cara memberikan uang sebesar Rp 5.000.000 sampai Rp 6.000.000 kepada korban.

Nilai tersebut sesuai dengan harga handphone yang dicuri oleh terdakwa dari korban.

Beberapa saat kemudian, surat perjanjian perdamaian pun telah dibuat dan ditandatangani oleh ayah Ari Darmawan, yakni Muhammad Guntur.

"Jadi istri saya nih sudah bikin surat damai dan ditandatangani atas nama Muhammad Guntur sebesar Rp 12 juta," kata Komarus.

Pada awal masa persidangan pihak kuasa hukum mengaku bahwa terdakwa Ari Darmawan adalah korban salah tangkap. Hal ini karena Ari tak pernah membawa korban.

Baca selengkapnya di sini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/19/07071401/populer-jabodetabek-kucing-mati-di-bekasi-berujung-aduan-polisi-temuan

Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke