JAKARTA, KOMPAS.com - Pelanggan ojek online nampak geram dengan tindakan sweeping para kelompok ojol yang terjadi di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (28/2/2020).
Salah satu pelanggan bernama Sahat Simamora mengaku jengkel lantaran diperlambat ketika ingin memesan jasa ojek online di stasiun Pal Merah.
Sebab, driver ojol yang dia naiki terjaring sweeping oleh kelompok ojol lain yang tengah berdemo.
Dari pantauan Kompas.com pukul 15.00 WIB, ketika Sahat ingin naik ojol dengan driver seorang perempuan, kelompok ojol yang ada di sana langsung menegur.
"Jangan ambil (penumpang) di sini. Ambil di sana saja. Hargain yang lagi offbid (istilah untuk ojol yang tidak narik)," ucap salah seorang kelompok ojol yang melakukan sweeping.
Ojol driver itu tidak punya pilihan kecuali menurunkan Sahat. Sahat pun kecewa dengan tindakan semena -mena tersebut.
"Loh kok jadi saya yang korban," kata Sahat sambil menuruni motor.
Dia pun mengaku kecewa dengan perlakuan pengemudi seperti itu.
"Mengecewakan kita lah sebagai costumer. Kita enggak tahu apa-apa, saya mau ke kantor ini," kata Sahat kepada Kompas.com.
Padahal Sahat terbilang jarang naik ojek online. Namun tidak disangka dia langsung mendapat pengalaman seperti ini.
"Saya sebenarnya ada kendaraan. Cuma karena saya mau kejar waktu jadinya saya naik ojek online," terang dia.
Sebenarnya, Sahat pun tidak berkeberatan para ojol menyuarakan pendapat dengan berdemo. Namun jangan sampai karena demo, costumer dikorbankan.
"Kalau misalnya berdemo boleh lah. Tapi kita costumer harus dihargai juga," ucap dia.
Untuk diketahui, hari ini massa yang terdiri dari ojol menggeruduk gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Adapun tuntutan mereka yakni menolak pernyataan Wakil Komisi V DPR RI Nurhayati Monoarfa soal rencana pembatasan kendaraan roda dua di jalan nasional.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/28/17021851/ojol-dipaksa-tidak-narik-saat-demo-penumpang-geram