Persiapan balapan mobil listrik itu tetap dilakukan sambil menunggu perkembangan kasus virus Corona atau Covid-19 yang sudah terjadi di Indonesia.
"Sampai ada perkembangan yang berarti, kalender perencanaan kami masih tetap berjalan seperti biasa karena kan (penyelenggaraan) bulan Juni, kami harus hitung-hitungan juga kan persiapannya," ujar Felicia saat dihubungi, Senin (2/3/2020).
Felicia berujar, Organizing Committee Formula E Jakarta juga masih terus berdiskusi dengan penyelenggara Formula E Operations (FEO) terkait adanya pasien yang positif terjangkit Covid-19 di Indonesia.
FEO juga terus memantau perkembangan virus Corona di negara-negara penyelenggara Formula E.
"Kami terus diskusi dengan FEO perkembangannya seperti apa. FEO sendiri juga memonitor negara-negara tempat dia menyelenggarakan (Formula E). Kami tetap mengutamakan keselamatan banyak orang," kata Felicia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus Corona.
Mereka adalah ibu dan anak. Kedua pasien saat ini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Menurut Jokowi, dua WNI tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi virus Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono sebelumnya meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan pergelaran ajang balap Formula E karena merebaknya virus corona (COVID-19).
Permintaan ini menyusul maraknya peringatan perjalanan (travel warning) yang sudah dikeluarkan oleh sejumlah negara baru-baru ini.
"Sebaiknya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatalkan event formula E. Sebab, sejumlah negara telah memberikan travel warning kepada Indonesia dengan adanya virus corona ini," ucap Mujiyono saat dihubungi, Senin.
Menurut dia, ajang balap mobil listrik ini patut dibatalkan mengingat perhelatan serupa di China pada 21 Maret 2020 pun diputuskan dibatalkan.
Berkaca dari hal tersebut, Ia mewanti-wanti Anies jika perhelatan Formula E tetap dijalankan, maka Jakarta berpotensi merugi.
Pasalnya, bakal banyak wisatawan dan mungkin peserta yang membatalkan perjalanan ke Indonesia karena corona.
"Saya kira akan merugi, karena beberapa negara juga tidak akan mengutus atletnya untuk datang ke Indonesia akibat adanya virus Corona ini. Wisatawan mancanegara pun begitu, akan berpikir dua kali datang ke Indonesia karena isu mewabahnya virus corona," terangnya.
"Jadi sebaiknya Formula E dibatalkan atau ditunda hingga virus Corona ini mereda," lanjut Mujiyono.
Dari segi administrasi, Politisi Partai Demokrat ini juga meminta agar penyelenggara Formula E yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dapat berunding dengan Formula E Organization (FEO) untuk pembatalan ini.
Mujiyono yakin bahwa FEO akan memahami kondisi wabah yang terjadi.
"Penaltinya itu kalau enggak salah USD 50 juta dollar atau setara Rp 700 miliar. Kalau pun diadakan bulan Juni nanti, banyak juga negara-negara yang membatalkan mengirimkan tim karena ada travel warning," tambahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/02/18201821/2-wni-positif-corona-persiapan-formula-e-jakarta-masih-berjalan