Salin Artikel

Bawa Paspor Palsu Indonesia, WN Singapura Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Saffar Muhammad Godam mengatakan, kasus ini terungkap setelah petugas curiga terhadap pelaku saat hendak masuk Indonesia.

Godam mengatakan, pelaku tinggal di Malaysia selama sembilan tahun. Di sana, pelaku mendapat kiriman paspor dan KTP palsu yang sudah tertera identitas.

"Entah bagaimana dia bisa dapat masih kita dalami," kata dia di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Pelaku kemudian sengaja menghilangkan paspor palsu tersebut lalu melapor ke kepolisian kerajaan Malaysia.

"Setelah dilaporkan, KBRI mengganti Paspor palsu yang hilang dengan yang asli, karena kalau hilang di luar negeri segera diganti," kata Godam.

Namun, petugas Imigrasi curiga saat pelaku tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Saat diminta keterangan petugas, ternyata LC tidak lancar berbahasa Indonesia.

"Dia tidak bisa bahasa Indonesia dengan baik," kata Godam.

Petugas kemudian memeriksa LC. Ia mengaku sebagai warga negara Indonesia.

Pelaku mengaku hendak masuk ke Indonesia untuk membuka usaha di suatu tempat di Indonesia.

Setelah diperiksa lebih dalam, petugas menduga LC merupakan warga negara Singapura.

Imigrasi Indonesia kemudian berkoordinasi dengan imigrasi Singapura untuk memastikan.

"Dari Imigrasi Singapura benar bahwa itu warga negara Singapura," tutur dia.

Pihak Imigrasi Singapura menyampaikan bahwa LC merupakan WN Singapura yang sengaja kabur karena suatu masalah.

"Ada persoalan dan dia melarikan diri ke Singapura," lanjut Godam.

Godam mengatakan, kasus pemalsuan tersebut sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Republik Indonesia.

"Kasus sudah P21 di kejaksaan," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/04/18090361/bawa-paspor-palsu-indonesia-wn-singapura-ditangkap-di-bandara-soekarno

Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke