Salin Artikel

Kasus Remaja Bunuh Bocah di Sawah Besar, LPAI: Jangan Stigma Pelaku

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Pemantauan dan Kajian Perlindungan Anak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Reza Indragiri Amriel menilai bahwa kasus remaja bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, sebaiknya tak perlu diekspos berlebihan.

Selain cemas ekspos berlebih bakal "menginspirasi" perbuatan sejenis, ia juga khawatir hal ini akan berujung pada stigmatisasi terhadap remaja itu.

Padahal, kondisi kejiwaan remaja tersebut belum diperiksa secara komprehensif.

"Saya tidak tahu kondisi psikologis anak tersebut. Harus diperiksa seksama. Jangan sampai ekspos kasus menstigma si anak-pelaku," ujar Reza, Sabtu (7/3/2020) siang.

Reza tak menampik bahwa, menilik kekejian yang dilakukan remaja tersebut, sebagian kalangan ingin agar remaja itu dihukum seberat-beratnya.

Namun, Reza menganggap bahwa "hukuman seberat-beratnya" itu harus dipertimbangkan ulang.

Introspeksinya, kata dia, banyak dari kita sebagai masyarakat turut bertindak tanpa empati. Tindakan tanpa empati ini bahkan menimbulkan bukan hanya satu orang korban.

"Kalau mau jujur, bukankah perilaku antisosial dan tuna empati serupa sesungguhnya dilakukan banyak orang? Bahkan korban mereka tidak hanya satu, tapi jutaan," Reza menambahkan.

"Studi kekinian di bidang psikologi dan neurosains justru memandang bahwa anak dengan tabiat callous unemotional (CU, sebutan yang lebih lazim bagi anak-anak berkepribadian psikopat) tidak laik dihukum seperti para ABH (anak berhadapan hukum) dan pelaku dewasa yang juga melakukan pembunuhan 'biasa'," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, remaja pembunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar mengaku aksinya terinsipirasi dari film pembunuhan.

Peristiwa bermula saat korban bermain ke rumah pelaku untuk bermain seperti biasa. Namun, pelaku justru menenggelamkan korban di bak mandi, disertai sederet tindakan keji lain.

Keesokan harinya, saat perjalanan menuju sekolah, pelaku memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/09/08343181/kasus-remaja-bunuh-bocah-di-sawah-besar-lpai-jangan-stigma-pelaku

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke