JAKARTA, KOMPAS.com - RSPI Sulianti Saroso merupakan salah satu rumah sakit yang jadi rumah sakit rujukan kasus Covid-19.
Rumah sakit ini memiliki 11 ruang isolasi ketat untuk pasien positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) penyakit akibat virus SARS-CoV-2 dari kota Wuhan, China.
Sejauh ini, sudah ada 10 pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso sehingga menyisakan satu ruangan khusus bagi pasien yang membutuhkan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Lalu, bagaimana jika kondisi terburuk terjadi dan penyeberan virus Covid-19 meluas?
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyebutkan bahwa mereka sudah melakukan simulasi apabila kondisi itu terjadi.
"Kami sudah siapkan skenario berikutnya untuk ruangan untuk isolasi, cuma isolasinya tidak bertekanan negatif. Tetap satu orang satu kamar dengan ventilasi yang bagus. Sudah kami siapkan," ujar Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Senin (9/3/2020).
Jika kondisi terburuk itu terjadi, RSPI Sulianti Saroso akan mampu menampung sebanyak 150 pasien yang diisolasi.
Saat ini, ratusan kamar itu belum tersedia karena masih banyak rumah sakit lain yang bisa digunakan sebagai tempat rujukan Covid-19.
Adapun 10 orang pasien yang dirawat terbagi menjadi empat kasus positif Covid-19 dan enam pasien dalam pengawasan (PDP).
Syahril menyampaikan, kondisi dari keempat pasien positif semakin hari semakin membaik.
"Jadi keempat pasien stabil, tidak panas, tapi sekali lagi masih ada batuk-batuk," tutur Syahril.
Sementara enam pasien lainnya masih harus menunggu hasil pemeriksaan Litbang Kemenkes.
Selain empat orang pasien positif tersebut, ada dua WNI lain yang terjangkit virus dari kota Wuhan, China ini.
Pasien 05 dan 06 itu dirawat di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/09/15492771/jika-kondisi-darurat-rspi-sulianti-saroso-bisa-isolasi-150-pasien