Dia menyampaikan hal itu bertepatan dengan perayaan hari jadi ke-23 Kota Bekasi, Selasa (10/3/2020).
"Beberapa hal yang masih harus mendapat perhatian adalah berbagai keluhan masyarakat berkaitan dengan kemacetan yang tentunya harua diurai secara bersama-sama," ujar Syaikhu selepas perayaan di Lapangan Alun-alun, Bekasi Selatan, Selasa.
Pria yang pernah jadi wakil wali kota Bekasi pada periode 2013-2018 itu menganggap bahwa masalah kemacetan bukan hanya jadi tanggung jawan Pemkot Bekasi.
Pemerintah pusat punya andil dalam persoalan ini. Apalagi, soal mengurai kemacetan bukan cuma perkara membangun infrastruktur, tetapi juga tentang edukasi warga.
"Perlu penataan infrastruktur, mungkin dari pusat juga diperlukan turun tangan, dari provinsi, dan dari Kota Bekasi sendiri," kata Syaikhu.
"Saya berharap bahwa dalam penataan infrastruktur ini, bukan hanya infrastrukturnya ansicht yang dibangun, ini perlu ada budaya yang perlu diedukasi," tambah politikus PKS tersebut.
Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai kandidat wakil gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 itu juga menilai bahwa Kota Bekasi cukup diuntungkan dari sisi infrastruktur transportasi massal. Pasalnya, ada beberapa moda transportasi massal yang dibangun pemerintah pusat melintas wilayah Kota Bekasi.
"LRT (Jabodebek) dan sarana lainnya ini harus dimanfaatkan oleh Kota Bekasi. Karena kalau tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, kalau kita masih menggunakan kendaraan pribadi, akhirnya keberadaan infrastruktur ini tidak akan berdampak mengurangi kemacetan," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/10/20415671/ahmad-syaikhu-soroti-kemacetan-di-kota-bekasi-yang-tak-kunjung-beres