Salin Artikel

Pemprov DKI Hentikan Operasi Pangan Murah karena Warga Berdesakan

Alasannya, operasi pasar murah itu diserbu banyak orang sehingga pada akhirnya mereka tak menerapkan social distancing sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo berjanji akan mengevaluasi pelaksanaan operasi pasar murah ini ke depannya.

"Kami akan terus melakukan evaluasi terkait hal ini," ujar Ratu dalam siaran pers resminya, Minggu malam.

Operasi pasar murah yang dihentikan tersebut berada di 10 lokasi, yakni Pasar Pal Meriam, Pasar Cidodol, Kantor Kecamatan Tanah Abang, Pasar Pademangan Barat, Pasar Tambora.

Kemudian, Pasar Pondok Bambu, Pasar Bukit Duri, Pasar Gondangdia, Pasar Tugu, serta Pasar Slipi.

Ratu menambahkan, padahal pihaknya sudah menerjunkan petugas agar masyarakat yang membeli kebutuhan pokok di operasi itu.

Tujuannya untuk mengatur masyarakat tak berdesak-desakan satu sama lain dan tetap menjaga jarak satu sama lain saat mengantre.

"Di lapangan, kami sudah menurunkan petugas dari Dinas PPKUKM berkolaborasi dengan pihak Bulog, Sugar Corporations dan Pasar Jaya yang memberikan arahan kepada masyarakat, supaya senantiasa menjaga jarak aman satu meter pada saat antre," ujar dia.

Namun, warga tetap berdesakan sehingga pelaksanaan operasi pasar terpaksa ditunda.

Gantinya Operasi Pasar Murah

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin sebagai pemilik lahan tempat operasi itu dilaksanakan juga membenarkan penghentian itu.

"Kami hentikan karena dalam pelaksanaannya tidak dapat memenuhi syarat sesuai arahan pemerintah tentang pencegahan Covid-19 dengan menjaga jarak aman minimal satu meter," ujar Arief saat dikonfirmasi, Minggu.

Sebagai gantinya, warga yang ingin membeli kebutuhan pokok dapat berbelanja di pasar-pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar Jaya maupun di gerai-gerai milik Pasar Jaya.

Sebab, pasar dan gerai milik Pasar Jaya tetap beroperasi seperti biasa.

Sementara itu, penjualan pangan murah atau bersubsidi untuk warga Jakarta pemegang kartu kesejahteraan dilakukan dengan sistem ganjil genap.

Kartu kesejahteraan itu terdiri dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk siswa-siswi, Kartu Lansia Jakarta (KLJ) untuk lansia, Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) untuk para penyandang disabilitas, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ) untuk buruh dengan gaji maksimal 10 persen di atas UMP.

Kemudian, kartu untuk dasawisma PKK, kartu penghuni rumah susun, serta kartu untuk petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP).

Dengan sistem ganjil genap, pemilik kartu dengan nomor terakhir angka ganjil hanya dapat membeli pangan murah pada tanggal ganjil.

Sementara, warga pemilik kartu dengan nomor terakhir angka genap hanya bisa membeli pangan murah pada tanggal genap.

Sistem ganjil genap ini diberlakukan untuk mengurangi penumpukan warga saat membeli pangan murah. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19.

"Kami mengantisipasi kerumunan dengan social distancing. Sudah berjalan dengan baik karena sudah jalan dua minggu," kata Arief.

Penjualan pangan murah bagi warga pemegang kartu kesejahteraan itu dilakukan di 170 gerai milik Perumda Pasar Jaya, yang terdiri dari Jakgrosir, Jakmart, Mini Distribution Center (DC) Pasar Jaya, dan gerai SKPD.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/22/21490171/pemprov-dki-hentikan-operasi-pangan-murah-karena-warga-berdesakan

Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke