Salin Artikel

Jalanan Jakarta Lengang, Anies Apresiasi Masyarakat yang Berdiam di Rumah

Hal ini terjadi setelah adanya penerapan kerja dari rumah (work from home), kegiatan belajar mengajar yang juga dilakukan dari rumah, serta warga yang dilarang berkumpul.

Penerapan tersebut untuk menghindari penyebaran virus Corona (Covid-19) di DKI Jakarta.

"Lalu ada hal lain yang ingin saya garis bawahi bahwa secara umum di Jakarta suasana jalan raya lengang," ucap Anies dalam konferensi pers di Balai Kota yang disiarkan di Facebook Pemprov DKI Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Anies mengapresiasi masyarakat yang tetap berdiam diri di rumah sesuai anjuran pemerintah.

Menurut dia, Virus Corona memang tak bisa diatasi oleh pemerintah sendiri, namun perlu kerja sama masyarakat.

"Artinya masyarakat makin hari makin menyadari pentingnya untuk tetap berada di rumah. Saya ingin secara khusus menggarisbawahi bahwa ini tidak mungkin bisa dikerjakan hanya pemerintah sendiri. Harus semua pihak mau sama-sama," kata dia.

"Saya apresiasi pada semua yang memilih untuk tetap berada di rumah ketika bisa dikerjakan pekerjaannya dari rumah," tambah Anies.

Dalam kesempatan tersebut, Anies mengajak masyarakat peduli dan memperhatikan masyarakat yang rentan terinfeksi virus corona.

Menurut Anies, kelompok masyarakat yang rentan terinfeksi virus Corona adalah lansia dan masyarakat yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes dan asma.

Dengan begitu, mereka dianjurkan untuk tidak beraktivitas di luar rumah.

"Bagi orang tua (lansia) jangan sampai bepergian. Bagi yang mempunyai risiko karena penyakit bawaan didukung, agar dimudahkan (kebutuhannya), agar tidak harus pergi ke luar," jelas Anies.

Anies juga berkoordinasi dengan ketua RT dan RW di seluruh DKI Jakarta untuk mengidentifikasi masyarakat yang rentan Covid-19.

"Kita juga menggerakkan lewat RT, RW, PKK untuk membantu masyarakat yang berisiko tinggi agar mereka tidak berkegiatan di luar dan terhindar dari potensi penularan," ungkap Anies.

Adapun, hingga Kamis hari ini, total pasien positif di DKI mencapai 495 orang.

Sebanyak 29 orang di antaranya sembuh dan 48 orang meninggal.

Lalu tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 pada hari ini berjumlah 50 orang yang tersebar di 24 rumah sakit.

Kemudian jumlah orang dalam pemantauan sampai hari ini mencapai 1850 orang, yang masih dipantau berjumlah 457 orang dan yang selesai dipantau berjumlah 1393 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan atau PDP berjumlah 895 orang, masih dirawat berjumlah 291 orang, dan yang sudah pulang atau dinyatakan sembuh sebanyak 604.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/26/15132031/jalanan-jakarta-lengang-anies-apresiasi-masyarakat-yang-berdiam-di-rumah

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke