Salin Artikel

Dicari, Relawan Tenaga Medis untuk Hadapi Corona di Jakarta

Informasi tersebut telah diumumkan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Gubernur Anies Baswedan melalui akun media sosial keduanya.

“Jakarta memanggilmu, relawan tenaga kesehatan, untuk ikut berpartisipasi menanggulangi Covid-19 sebagai relawan tenaga kesehatan seperti dokter spesialis paru, dokter umum, perawat, dokter spesialis penyakit dalam, pranata lab genetika dan biologi molekuler (menguasai metode PCR),” tulis pengumuman yang diunggah pada Jumat (27/3/2020) itu.

Secara umum, ketentuan relawan tenaga kesehatan di Jakarta antara lain bersedia ditempatkan di rumah sakit, puskesmas, atau Labkesda dan memiliki surat tanda registrasi (STR).

Selain itu, akan ada fasilitas berupa akomodasi dan transportasi dari penginapan ke rumah sakit.

Dikutip dari rubrik Kolaborasi Tanggap Corona pada situs resmi Jakarta Development Collaboration Network (https://jdcn.jakarta.go.id/kolaborasi-tanggap-corona), per Jumat (27/3/2020) malam terdapat 35 kebutuhan relawan tenaga medis dan nonmedis.

Rinciannya sebagai berikut

- 6 perawat (lulusan D3 atau Ners, memiliki pengalaman merawat, bersedia ditugaskan di shift RS yang ditunjuk, dan memiliki kemampuan koordinasi)

- 6 dokter

- 6 dokter spesialis paru

- 6 pranata laboratorium

- 4 surveilans (promotor kesehatan, laboratorium, keperawatan, dan kesehatan masyarakat)

- 1 radiografer

- 6 tenaga nonmedis (content writer, graphic designer, motion graphic designer, web developer, system analyst, dan UI/UX designer)

Perekrutan ini terbuka bagi warga dengan domisili di Jakarta maupun luar Jakarta. Pembaca yang hendak bergabung dapat mendaftarkan diri melalui laman bit.ly/relawannakesjakarta.

Sebelum mendaftarkan diri, relawan tenaga kesehatan Jakarta diminta mengisi formulir asesmen pada laman tadi, dengan butir-butir isian meliputi:

- Nama lengkap

- Tanggal lahir

- Jenis kelamin

- Usia

- Kontak ponsel

- Alamat e-mail

- Alamat dan kota domisili

- Peminatan penugasan (rumah sakit, puskesmas, Labkesda)

- Profesi

- Instansi pendidikan/organisasi profesi

- Kesanggupan waktu (min. 1 bulan)

- STR (surat tanda registrasi – ada, ada tidak aktif, belum ada)

- SIPP (surat izin praktik perawat - ada, ada tidak aktif, belum ada)

- Kesediaan menerima fasilitas dari Pemda DKI Jakarta

- Riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19

- Riwayat perjalanan ke negara/daerah endemik Covid-19

- Riwayat kontak erat dengan orang yang baru bepergian ke negara/daerah endemik Covid-19 dalam 14 hari terakhir

- Riwayat kontak dengan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19

- Riwayat demam di atas 38 derajat celsius dalam 14 hari terakhir

- Riwayat batuk 14 hari terakhir

- Riwayat sakit tenggorokan 14 hari terakhir

- Riwayat sesak napas 14 hari terakhir

- Riwayat pilek 14 hari terakhir

- Riwayat penyakit lain

- Komitmen bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19/puskesmas/Labkesda yang ditunjuk

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/28/06510861/dicari-relawan-tenaga-medis-untuk-hadapi-corona-di-jakarta

Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke