Salin Artikel

Sebar Hoaks Penutupan Jalan Kalimalang Akibat Lockdown, Warga Cipinang Melayu Jadi Tersangka

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Kelurahan Cipinang Melayu berinisial BG jadi tersangka dalam kasus penyebaran berita hoaks karena menyebut adanya lockdown terkait Covid-19.

Dalam video berdurasi 21 detik yang diambil pada Sabtu (28/3/2020), BG menyebut penutupan Jalan Inspeksi Kalimalang yang dilakukan warga RW 04 sebagai lockdown.

"Bos laporan bos, ini Cipinang Melayu semua akses ditutup, lockdown. Semua pintu sudah ditutup, tidak bisa bebas keluar masuk. Semua pintu ditutup secara permanen untuk batas waktu yang tidak ditentukan," kata BG dalam video.

Dikutip dari Tribun Jakarta, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, video yang diambil BG dengan latar pekerja PT Wika saat menutup jalan sengaja disebar hingga viral.

"Video tersebut selanjutnya dikirim ke WhatsApp grup Logistik yang merupakan grup kantor dari pelaku," kata Hery saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (30/3/2020).

Hingga Minggu (29/3/2020) siang video yang dibuat BG masih bisa diakses di sejumlah akun Instagram sebelum akhirnya tak bisa lagi diakses.

BG dianggap menyebarkan berita hoaks karena penutupan jalan yang dilakukan warga RW 04 tak membuat mereka dilarang keluar rumah.

"Narasi yang disampaikan oleh pelaku nyatanya tidak benar. Karena yang ditutup adalah akses ke Kampung Bayur saja bukan akses jalan keseluruhan," ujar dia.

Hery menuturkan, jembatan kuning yang penghubung jalan lingkungan dengan Jalan Inspeksi Kalimalang pun masih bisa dilintasi.

BG dijerat pasal 14 UU No 1 Tahun 1946 dan UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi Transaksi dan Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara.

"Pelaku diamankan pada Minggu (29/3/2020) sekira pukul 14.00 WIB. Ditetapkan jadi tersangka penyebar bohong, karena tidak ada lockdown," tuturnya.

Kronologi

Video viral di media sosial mengenai kabar lockdown di wilayah Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Video viral di media sosial itu berdurasi 21 detik yang bernarasikan seorang pria menuturkan lockdown wilayah Kelurahan Cipinang Melayu.

Video viral di media sosial itu menyebut permukiman warga Cipinang Melayu di-lockdown hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Suhli mengatakan jalan yang ditutup merupakan jalan inspeksi Kalimalang wilayah RW 04.

Penutupan tepat depan kampus Universitas Borobudur dilakukan sejak Sabtu (28/3/2020) setelah warga RW 04 dan Kelurahan Cipinang Melayu sepakat.

"Akses ini ditutup pukul 16.00 WIB kemarin oleh warga atas koordinasi dengan RT, RW, dan Lurah. Pelaksana yang menutup dari PT Wika, atas permintaan warga," kata Suhli.

Warga RW 04 sepakat menutup akses Jalan Inspeksi Kalimalang usai satu warganya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Informasi warga berstatus ODP itu disampaikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta kepada Lurah Cipinang Melayu lalu diteruskan ke warga.

"Penutupan terkait informasi ada satu warga yang sudah ODP Covid-19, jadi mereka mengantisipasi sendiri tanpa ada koordinasi dengan kepolisian," ujar Suhli.

Suhli menuturkan penutupan yang dilakukan warga tak berdampak pada akses lalu lintas karena diberlakukan di jalan inspeksi Kalimalang.

Hanya pengguna jalan dari arah Jalan Raya Kalimalang yang hendak masuk ke permukiman warga terdampak adanya penutupan.

Namun dia menyesalkan sikap pengurus RW 04 dan Kelurahan Cipinang Melayu yang menutup jalan tanpa berkoordinasi lebih dulu.

"Ini yang ditutup bukan jalan utama, jalan utama adalah yang di sebelahnya (Jalan Raya Kalimalang). Bahkan dari lokasi penutupan 400 meter ke depan sudah buntu," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Sebarkan Informasi Penutupan Jalan Lockdown, Warga Cipinang Melayu Jadi Tersangka Penyebar Hoaks".

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/30/16204071/sebar-hoaks-penutupan-jalan-kalimalang-akibat-lockdown-warga-cipinang

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke