Salin Artikel

Jemaah Masjid Jami Urung Pulang ke Medan karena Jalani Masa Isolasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk, Tamansari, Jakarta Barat mulai mengeluh setelah lima hari menjalani masa isolasi.

Jemaah yang berasal dari luar Jakarta mengeluh karena gagal pulang ke rumahnya karena terisolasi di dalam masjid.

Menurut keterangan yang dihimpun Kompas.com, seharusnya ada 15 jemaah asal Medan yang pulang pada Kamis (26/3/2020) lalu. Tiket sudah dipesan. Namun, akhirnya hangus.

"Usai rapid test Covid-19 akhirnya mereka terpaksa diisolasi karena kemungkinan berkontak dengan tiga jemaah yang positif," kata Camat Tamansari Risan Mustar ketika dihubungi Selasa (31/3/2020).

Pendekatan secara emosional terus dilakukan pihak Pemkot Jakbar. Risan meminta 15 jemaah bersabar, agar menahan diri selamamasa isolasi 14 hari.

Masa karantina perlu dituntaskan agar para jemaah yang saat ini menjadi orang dalam pemantauan (ODP) tidak menjadi carrier di kampung halaman mereka.

"Nanti tiba-tiba sampai Medan ternyata positif Covid-19 kan jadinya malah gawat," ujarnya.

Usai menjalani isolasi, para jemaah akan diperiksa kembali oleh petugas kesehatan guna memastikan bebas virus corona.

Setelah menjalani pemeriksaan dan isolasi, para jemaah diperkirakan kembali ke rumah masing-masing pada pertengahan April 2020 mendatang.

"Iya pertengahan April 2020, mereka tinggal pulang seusai diperiksa. Kalau sehat-sehat silakan pulang," kata Risan.

Sejauh ini jumlah jemaah yang diisolasi di Masjid Jami Kebon Jeruk jumlahnya masih sama sejak Minggu (29/3/2020) lalu, yakni 183 jemaah berstatus ODP lantaran mereka sempat bertemu dan berkumpul bersama tiga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/31/20551111/jemaah-masjid-jami-urung-pulang-ke-medan-karena-jalani-masa-isolasi

Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke