Salin Artikel

KRL Padat, Masih Ada Penumpang yang Belum Gunakan Masker

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Line Indonesia (KCI) akan mewajibkan para pelanggan untuk menggunakan masker mulai 12 April 2020. Saat ini, KCI sudah mulai mensosialisasikan kebijakan tersebut di stasiun dan di dalam kereta.

Salah satu penumpang kereta tujuan Stasiun Tanah Abang, Mighfar MR (27), mengaku setuju dengan peraturan tersebut. Tetapi, dia melihat sejumlah penumpang di dalam KRL yang belum menggunakan masker pada hari ini, Senin (6/4/2020).

"Kalau masalah masker saya setuju, tapi tadi masih ada penumpang yang tidak memakai masker," ujarnya kepada Kompas.com.

Menurut Mighfar, masih banyak pengguna kereta yang mungkin merasa sehat sehingga akhirnya tidak mengenakan masker.

Padahal, aturan tersebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ketika beraktivitas di luar rumah. Termasuk ketika memanfaatkan transportasi publik.

"Itu balik lagi ke keasadaran masing-masing personal. Kalau mau sehat mau aman, ya jaga diri sendiri, sekarang bukan jaman sombong aku sehat, aku kuat, imunku bagus," ungkapnya.

Mighfar berharap agar para penumpang KRL menggunakan masker seperti yang dianjurkan. Hal ini demi kepentingan bersama guba mengurangi potensi terjadinya penularan.

"Kalau mau keluar prepare semuanya. Imun ku bagus, ya berikan perlindungan dari luar. Contoh kecil pakai masker," ucapnya.

PT KCI turut membuat kebijakan mewajibkan semua penumpang untuk menggunakan masker yang berlaku efektif mulai 12 April mendatang.

Langkah tersebut mengikuti seruan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Penggunaan Masker Untuk Mencegah Penularan Covid-19.

Manager External Relations PT KCI Adli Hakim mengatakan, pihaknya menyarankan seluruh penumpang kereta agar memakai masker kain minimal dua lapis.

"Masker yang disarankan adalah jenis kain minimal dua lapis yang dapat dicuci. Sementara masker sekali pakai, seperti masker surgical dan N95, dapat diutamakan untuk kebutuhan tim medis dan petugas lainnya yang paling rentan tertular virus corona," kata Adli.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/06/10242581/krl-padat-masih-ada-penumpang-yang-belum-gunakan-masker

Terkini Lainnya

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke