Salin Artikel

Gaung Imbauan Kenakan Masker Kain untuk Cegah Penyebaran Corona di Kota Tangerang

TANGERANG, KOMPAS.com - Beragam cara digunakan untuk mencegah penyebaran virus Corona di tengah masyarakat Kota Tangerang, mulai dari social distancing atau menjaga jarak sosial hingga menutup beberapa tempat pusat perbelanjaan.

Begitu juga dengan instruksi pemerintah pusat yang meminta masyarakat ketika beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan masker.

Pemerintah Kota Tangerang ikut meminta masyarakat di wilayah Kota Tangerang untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Hal tersebut tertuang dalam Seruan Wali Kota dengan nomor 2 Tahun 2020 tentang Penggunaan Masker untuk Mencegah Penularan Corona tersebut resmi dikeluarkan pada Minggu (5/4/2020).

"Wali Kota meminta seluruh warga selalu menggunakan masker ketika berada atau beraktivitas di luar rumah tanpa kecuali," ujar Kabag Humas Pemkot Tangerang Buceu Gartina dalam keterangan tertulis, Senin (6/4/2020).

Buceu mengatakan, surat tersebut disebar ke Camat dan Lurah di seluruh wilayah Pemkot Tangerang agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan informasi tersebut.

Masker yang wajib digunakan, kata Buceu merupakan masker kain dua lapis yang bisa dicuci kembali.

Masyarakat, lanjut Buceu, juga diimbau tidak membeli atau menggunakan masker medis untuk menghindari kelangkaan APD untuk petugas medis.

"Dengan itu, masyarakat juga diajak untuk dapat membuat masker kain secara mandiri," kata Buceu.

Kewajiban menggunakan masker, kata Buceu, juga ditujukan kepada ASN dan non-ASN di wilayah Pemkot Tangerang untuk mengingatkan warga agar menggunakan masker mulai dari tingkat camat sampai ke tingkat RT.

"Camat hingga RT sudah ditugaskan untuk terus mengingatkan warganya agar wajib menggunakan masker, terlebih masker kain," tutup Buceu.

Wajib kenakan masker di kereta bandara

Aturan wajib menggunakan masker juga akan segera diterapkan di Kereta Bandara Soekarno-Hatta pada 12 April mendatang.

KA Bandara Soekarno-Hatta yang juga beroperasi di wilayah Kota Tangerang tersebut akan menerapkan sanksi larangan menggunakan KA Bandara apabila aturan tersebut sudah diterapkan.

Humas PT Railing Diah Suryandari mengatakan, sebelum kewajiban menggunakan masker efektif diterapkan, akan ada masa sosialisasi dari 6-11 April.

"Bagi penumpang yang tidak menggunakan masker, tidak diperkenankan untuk menggunakan KA Bandara," kata dia, Senin.

Bukan hanya tidak diperbolehkan untuk menggunakan KA Bandara saja, bahkan orang yang tak menggunakan masker dilarang untuk memasuki area stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta.

"PT Railink mengimbau bagi seluruh pelanggan untuk mempersiapkan masker pribadi," kata dia.

Diah mengatakan, penerapan kewajiban menggunakan masker tersebut dibarengi dengan beragam kebijakan lainnya seperti pembatasan operasional dan pengukuran suhu tubuh bagi calon penumpang.

"Hingga pembatasan jarak fisik antar satu penumpang dengan penumpang lainnya," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/07/08392731/gaung-imbauan-kenakan-masker-kain-untuk-cegah-penyebaran-corona-di-kota

Terkini Lainnya

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke