Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, tercatat jumlah penumpang pada Jumat lalu adalah 1.404 orang.
Jumlah itu menurun 90 persen dibandingkan jumlah rata-rata penumpang pada hari normal sebelum pandemi virus corona (Covid-19.)
"Jumlah itu jauh berbeda dengan jumlah penumpang hari sebelumnya (9/4/2020), yaitu sebanyak 7.158 penumpang," kata Kamaludin dalam keterangan tertulis, Minggu (12/4/2020).
"Penurunan jumlah penumpang itu turun 90 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi di mana jumlah rata-rata penumpang mencapai 90.000 hingga 100.000 penumpang per hari," lanjut dia.
Jam operasional MRT Jakarta diketahui berubah selama penerapan PSBB, yakni pukul 06.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB dengan headway atau jarak antar kereta 20 menit.
PT MRT Jakarta juga menerapkan pembatasan jumlah penumpang dalam satu gerbong kereta, yakni maksimal 60 orang satu gerbong kereta atau 360 orang per rangkaian kereta.
"Harapannya jumlah penumpang MRT Jakarta akan terus menurun selama PSBB DKI Jakarta diterapkan. Kami berharap MRT Jakarta digunakan hanya untuk hal mendesak saja," ungkap Kamaludin.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI Jakarta resmi menerapkan status PSBB di Jakarta mulai Jumat (10/4/2020). PSBB dilaksanakan selama 14 hari atau hingga 23 April 2020.
Warga Jakarta diminta mematuhi pembatasan sosial berskala besar guna memutus rantai penularan Covid-19.
Sebab, belum ada tanda-tanda perlambatan penularan Covid-19, baik di level Jakarta maupun skala nasional.
Di level nasional, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 3.842 per Sabtu (11/4/2020) kemarin. Total terdapat 327 kasus kematian yang terkonfirmasi akibat Covid-19, sedangkan jumlah pasien sembuh 286 orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/12/06253631/hari-pertama-psbb-di-dki-jumlah-penumpang-mrt-turun-90-persen