Salin Artikel

Perjuangan Penumpang Naik KRL pada Masa PSBB, Antre Panjang di Stasiun sejak Pukul 05.00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpukan penumpang kereta rel listrik (KRL) di sejumlah stasiun pemberangkatan kembali terjadi pada Selasa (14/4/2020) pagi.

Hal itu karena masih banyak masyarakat, khususnya pengguna KRL, yang masih harus bekerja di kantor pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kondisi penumpukan penumpang dan panjangnya antrean masuk ke area stasiun terlihat dalam sejumlah unggahan di media sosial.

Lastri Karamo, salah satu penumpang KRL, bercerita bahwa dia sudah mengantre di Stasiun Cilebut sejak pukul 05.00 WIB. Pada saat itu, penumpukan penumpang sudah terjadi.

Pasalnya, banyak penumpang yang mengincar pemberangkatan kereta pertama sekitar pukul 06.00 WIB agar tidak terlambat sampai ke kantor.

"Itu di Stasiun Cilebut (dari) jam 05.00 WIB," ujarnya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Lastri merupakan  karyawan salah satu perusahaan di Jakarta yang masih beroperasi di tengah PSBB.

Tempat dia bekerja menjadwalkan karyawan untuk secara bergantian berangkat ke kantor dan bekerja dari rumah.

"Saya masih masuk kerja sampai besok, Kamis baru WFH. Karena perusahaan kami memberlakukan WFH seminggu masuk sebagian karyawan dan seminggunya lagi WFH," ungkapnya.

Meski sudah datang berangkat kerja sedini mungkin, Lastri mengaku antrean penumpang KRL sudah cukup panjang. Butuh waktu sekitar satu jam untuk masuk ke dalam stasiun.

Dia yang mengantre mulai pukul 05.00 WIB baru bisa masuk ke dalam stasiun untuk menunggu kedatangan kereta pada pukul 06.05 WIB.

"Panjang banget, dari pukul 05.00 WIB sampai 06.05 WIB, saya baru sampai di antrean depan tap. Saya naik kereta jam 06.17 WIB," ungkapnya.

Menurut Lastri, kepadatan penumpang KRL dan panjangnya antrean pagi ini tidak jauh berbeda dari hari sebelumnya.

Diketahui, pada Senin (13/4/2020) pagi, terjadi penumpukan penumpang dan antrean panjang di area Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, dan Depok.

Alhasil, menjaga jarak fisik antarpenumpang sulit dilakukan sejak antre di stasiun maupun di dalam kereta.

"Sama aja penuh juga, lebih baik sebelum ada pembatasan jam operasi," ucapnya.

Sepanjang perjalanannya dari Stasiun Cilebut menuju Stasiun Juanda, lanjut Lastri, penumpang masih terus bertambah.

Dia juga melihat beberapa stasiun pemberangkatan yang ramai oleh calon penumpang, seperti di Stasiun Pasar Minggu dan Manggarai.

"Saya kan ke Juanda, setelah Manggarai baru agak sedikit penumpangnya," tutur Lastri.

Senada dengan Lastri, Fajar, salah satu penumpang KRL di Stasiun Manggarai, mengaku bahwa kondisi di area stasiun pada pagi hari ini cukup padat.

Fajar berpandangan bahwa hal ini karena setelah dua pekan pemberlakuan bekerja dari rumah, banyak kantor lain yang mulai menyuruh karyawannya masuk.

"Jadi ramai banget jam-jam berangkat kerja dan pulang kerja," kata Fajar kepada Kompas.com.

Terlebih lagi, jam operasional dan jumlah penumpang dibatasi saat PSBB diberlakukan. Physical distancing di dalam kereta sudah tidak kondusif.

"Pembatasan memang diterapkan sama pihak KRL. Tetapi, ya mau bagaimana lagi, kalau enggak maksa masuk ya ketinggalan kereta tujuan," ungkapnya.

"(Pegawai) Bank kan masuk aja, kalau gini mending motoran aja kayaknya," ungkapnya

Sementara itu, Lastri berharap agar pihak KCI mengembalikan jam operasional KRL hingga pukul 08.00 WIB dan jumlah pemberangkatan kereta seperti sebelum PSBB.

PT KCI sudah menerapkan pembatasan jumlah maksimal penumpang yang bisa masuk ke kereta dan pemangkasan jam operasional KRL selama pemberlakuan PSBB di Jakarta.

KRL hanya beroperasi mulai pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan maksimal penumpang 60 orang per gerbong kereta.

Adapun PSBB di Jakarta berlaku 14 hari mulai Jumat (10/4/2020) sampai Kamis (23/4/2020) dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.

Selama pemberlakuan tersebut, aktivitas perkantoran dan masyarakat dibatasi untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang jumlah kasusnya masih terus bertambah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/14/10083301/perjuangan-penumpang-naik-krl-pada-masa-psbb-antre-panjang-di-stasiun

Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke