BEKASI, KOMPAS.com - Hari demi hari jumlah kasus Covid-19 yang disebabkan infeksi virus corona-tipe 2 (SARS-CoV-2) terus melonjak.
Sejumlah upaya pun dilakukan pemerintah untuk menekan angka Covid-19, salah satunya dengan meminta masyarakat tetap berdiam diri di rumah dan menerapkan physical distancing (jaga jarak fisik).
Masyarakat pun mulai sadar akan pentingnya menjaga jarak dengan orang lain, sehingga beberapa lingkungan di beberapa daerah pun mulai melakukan karantina wilayah.
Salah satunya yang dilakukan warga Bekasi yang tinggal di Gang Kemuning V RT 003 RW 005, Bojong Menteng, Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
Para warga Gang Kemuning V ini telah mengkarantina lingkungan mereka sendiri dengan menutup beberapa jalur masuk.
Warga Kemuning diperbolehkan masuk hanya lewat satu akses.
Berbeda dengan wilayah lain yang menyiapkan disinfektan dengan cara mencuci tangan di tiap jalur akses atau gang.
Uniknya, warga Gang Kemuning V ini menyiapkan mesin penyemprot disinfektan otomatis.
Penyemprot ini terbuat dari pipa air dan sensor untuk mendeteksi warga secara otomatis yang lewat melalui gang itu.
Mesin itu layaknya air mancur yang otomatis bisa menyemprotkan warga yang melintas Gang Kemuning V itu dengan cairan disinfektan.
Kunsih, warga Gang Kemuning V menyampaikan, mesin disinfektan ini sengaja dibuat agar warga yang dari luar rumah bersih dari virus corona.
Air disinfektan itu akan keluar menyempot warga yang melintas Gang Kemuning V dengan durasi 10 detik.
“Jadi saya inisiatif biar warga kita semua sehat, makanya di lingkungan kita buat biar aman. Jadi itu buatnya menggunakan sensor gerak semacam saklar. Kalau saklar kan kita yang pencet, kalau sensor gerak itu kita lewat terus nyala,” ujar Kunsih via telepon kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2020).
Kunsih mengatakan, mesin disinfektan tersebut telah dibuatnya sejak dua minggu lalu.
Berbekal ilmu elektronik, Kunsih pun menyulap pipa air, listrik, hingga gentong air menjadi suatu mesin disinfektan otomatis yang bermanfaat bagi warga di masa pandemi Covid-19.
Cairan disinfektan yang ada di dalam gentong berisi 200 liter pun harus rutin diisi ketika kosong.
“Pengetahuan saya ada sedikit di listrik, di mekanik. Pakai gentong diisi airnya dengan disinfektan. Jadi selang sudah saya siapkan untuk isi air, nah warga yang liat gentong itu kosong bisa ngisi ulang dan mencampurkannya dengan disinfektan,” kata dia.
Meski telah dibuat mesin disinfektan otomatis, diakuinya masih banyak warga yang tak peduli.
Banyak warga yang nyelonong begitu lewat Gang Kemuning V. Padahal mesin disinfektan itu sudah otomatis menyemprot dan telah ada pemberitahuannya dengan spanduk di depan gang.
“Kan airnya jadi terbuang, padahal hanya 10 detik penyemprotan. Ini yang sedang kami sosialisasikan ke warga,” kata dia.
Kunsih mengatakan, mesin disinfektan ini akan dia perbarui dengan alarm bunyi.
Sehingga masyarakat tahu kalau hendak melintasi Gang Kemuning V harus berhenti untuk disemprot disinfektan terlebih dahulu.
“Ya ini hari Minggu paling pemasangan alarmnya, jadi warga lebih sadar gitu untuk disemprot,” ucap Kunsih.
Ia berharap inisiatif warga Gang Kemuning V ini bisa menjadi contoh daerah-daerah lainnya.
Dengan begitu, ia berharap pencegahan yang dilakukan dapat menekan angka Covid-19 di Kota Bekasi.
“Enggak ada (di daerah Gang Kemuning yang positif Covid-19). Tapi seengaknya semoga bisa jadi contoh yang lain, kan bisa mengurangi angka Covid-19,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/17/13463041/karantina-wilayah-warga-kemuning-v-rawa-lumbu-buat-disinfektan-otomatis