Salin Artikel

Wali Kota Isyaratkan PSBB di Bekasi Diperpanjang hingga Akhir Mei 2020

BEKASI, KOMPAS.com - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi, kemungkinan besar bakal diperpanjang hingga akhir Mei 2020.

Hal itu dikarenakan angka kasus Covid-19 masih terus mengalami peningkatan, dan diperkirakan mencapai puncaknya pada awal Mei.

"BNPB menerapkan masa darurat Corona kan sampai dengan Mei akhir. Berarti kan PSBB tetap berjalan terus," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabaga, Selasa (21/4/2020), sebagaimana dikutip Wartakotalive.com

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bekasi, PSBB di Bekasi berlaku hingga 28 April 2020 setelah diterapkan selama 14 hari.

Politikus Partai Golkar yang biasa disapa Pepen itu menuturkan, atas kemungkinan diperpanjangnya masa PSBB, pihaknya akan terus berusaha memberikan bantuan sosial kepada masyarakat.

Selain itu, sejumlah fasilitas kesehatan dan lokasi penanganan pasien Covid-19 juga terus ditingkatkan.

Salah satu lokasi yang dipersiapkan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 yakni stadion Patriot Bekasi.

"Kita sudah siapkan di stadion. Nah, ini seperti mulai digunakan jadi mau tidak mau harus dilengkapi, EVA Filter, oksigen, dan lain harus dilengkapi," kata Pepen.

"Kan pada saat dia penuh di sana, di sini dipakai," lanjut dia.

Saat ini, Pemkot Bekasi masih mengandalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi maupun sejumlah rumah sakit swasta dalam penanganan pasien Covid-19.

Satu gedung sudah dijadikan khusus penanganan pasien Covid-19.

"Alhamdulillah, RSUD kami masih cukup. Karena kan ada juga yang sembuh pulang. Tapi ya enggak tahu kalau nanti naik lagi, maka antisipasi," kata Pepen.

Pepen menilai, seharusnya para pasien dalam pengawasan (PDP) dikumpulkan menjadi satu di area Stadion Patriot dalam perawatannya.

Sehingga, penyebarannya tidak terlalu masif.

"Jadi sebenarnya bukannya yang positif saja, yang PDP juga harusnya. Jadi PDP-PDP ini dikumpulin di sini, jangan masih lari ke mana-mana," tutur dia.

Berdasarkan data dari website resmi Pemkot Bekasi, corona.bekasikota.go.id, ada 982 ODP (Orang Dalam Pantauan), 355 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 195 terkonfirmasi positif, serta 52 di antaranya sembuh.

Sedangkan yang meninggal ada 23 orang terkonfirmasi positif, dan 63 orang karena penyakit khusus.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul PSBB di Kota Bekasi Mungkin Diperpanjang Sampai Akhir Mei, Stadion Bakal Jadi Tempat Pasien Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/21/21505641/wali-kota-isyaratkan-psbb-di-bekasi-diperpanjang-hingga-akhir-mei-2020

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke