Salin Artikel

Lebaran Pertama Tanpa Keluarga karena Pandemi Covid-19...

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebaran tahun ini menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Hara Prakasa (26). Ia akan kembali berkumpul dengan keluarga setelah satu tahun terpisah Pulau Jawa-Sumatera.

Ia bahkan telah membeli tiket pesawat untuk mudik ke Bengkulu pada 21 Mei 2020 sejak jauh-jauh hari.

Namun, pandemi Covid-19 membuat semua rencananya berubah. Pemerintah melarang mudik. Hara pun tak bisa pulang kampung.

Ini menjadi tahun pertama baginya, merayakan Lebaran tanpa keluarga tercinta.

Sejak pertama kali merantau ke Jakarta pada 2012, Hara selalu pulang kampung setiap kali Lebaran tiba.

"Yang pasti sedih karena saya biasanya pulang kampung setahun sekali. Mandatory-nya pulang kampung itu ya waktu Lebaran," ujar Hara kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Hara sebenarnya telah berdiskusi dengan kedua orangtuanya sebelum pemerintah melarang mudik.

Kala itu, orangtuanya ingin Hara tetap pulang. Namun, melihat pandemi yang makin merebak di Tanah Air, orangtua Hara akhirnya melarang ia pulang.

"Orangtua sebenarnya pengin banget saya mudik, tapi mereka khawatir kalau nanti saya terpapar di perjalanan, di bandara ataupun di pesawat. Jadi mereka tidak memperbolehkan saya pulang ke rumah," katanya.

Hara akhirnya mengurus pembatalan tiket perjalanan mudiknya. Ia pun akan melalui hari raya pertamanya tanpa keluarga terkasih, di Jakarta, dan tentunya di tengah pandemi.

Hal serupa dialami Arief (29). Ia harus membatalkan tiket perjalanan kereta api ke Cirebon, Jawa Barat, karena pandemi Covid-19.

Arief pun akan menjalani Lebaran pertamanya tanpa istri dan anak tercinta di kampung halaman.

"Ini harusnya jadi Lebaran ketiga bareng istri, kedua bareng anak, tapi jadi pertama kalinya enggak Lebaran bareng. Istri saya memahami kondisinya," ucap Arief.

Ia belum punya rencana menghabiskan waktu Lebaran di ibu kota seorang diri.

Lagipula, menurutnya, pandemi akan membuat Lebaran tahun ini layaknya hari-hari biasa, tak ada shalat Idul Fitri di masjid-masjid, tak ada keramaian, dan tak ada salam-salaman.

"Kayaknya lebaran juga sama kayak hari biasa aja. Mungkin nanti cuma nonton atau tiduran, video call sama anak istri," tutur Arief.

Pemerintah telah melarang mudik Lebaran untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Berdasarkan permenhub tersebut, larangan penggunaan sarana transportasi berlaku mulai 24 April sampai 31 Mei 2020 dan dapat diperpanjang.

Larangan penggunaan transportasi berlaku untuk sarana transportasi dengan tujuan keluar dan/atau masuk wilayah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan zona merah penyebaran Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/27/11460401/lebaran-pertama-tanpa-keluarga-karena-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke