Salin Artikel

Kurangnya Alat PCR Bikin Kasus Covid-19 di Jakarta Seolah Turun

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui gugus tugas penanganan Covid-19 sempat mengklaim bahwa penyebaran virus corona di DKI Jakarta semakin mengalami perlambatan pada 27 April 2020 lalu.

Namun, setelah pengumuman tersebut, angka pasien positif Covid-19 di Jakarta tiba-tiba kembali melonjak Selasa (28/4/2020) kemarin.

Pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) di Jakarta mencapai 3.950 orang, bertambah 118 pasien dibandingkan data pada Senin kemarin.

Penambahan ini lebih tinggi dari biasanya, mengingat empat hari sebelumnya tambahan pasien positif selalu berada di bawah angka 100 dan terus menurun.

Menganalisis hal tersebut, ahli Epidemiologi UI Syahrizal Syarif mengatakan, lonjakan jumlah pasien positif bisa jadi dikarenakan datangnya PCR untuk memeriksa Covid-19 di Indonesia beberapa hari lalu.

"Pak Yuri (jubir pemerintah) bilang, kan reagen sudah datang, 400.000-an paket. Saya berharap dengan datangnya reagen ini kecurigaan kita terhadap menurunnya laporan bukan karena reagen yang kurang," kata Syahrizal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/4/2020).

Syahrizal menuturkan, data yang ada beberapa hari lalu belum bisa menjadi acuan tetap penurunan kasus Covid-19 di Jakarta.

Menurut dia, setidaknya butuh lima hari setelah PCR baru tersebut difungsikan untuk membuktikan apakah penyebaran virus mulai menurun atau masih stagnan.

"Saya enggak bisa komen hari-hari yang lalu. Betul datanya turun, tapi kan kemarin-kemarin pemerintah juga kesulitan reagen," ucap Syahril.

Untuk diketahui, pada Sabtu (25/4/2020) lalu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pemerintah telah mendatangkan 479.500 unit reagen untuk pemeriksaan virus corona.

Menurut Doni, reagen tersebut didatangkan langsung dari Korea Selatan dan China.

Ia mengatakan, Gugus Tugas Covid-19 akan segera mengirimkan reagen tersebut ke 22 provinsi untuk digunakan di 51 laboratorium yang ada.

DKI Jakarta rencananya mendapatkan bagian sebanyak 52.000 reagen PCR. Kemudian Jawa Tengah mendapatkan 50.000, Jawa Timur 41.000, DI Yogyakarta 25.000, Jawa Barat 21.000, dan Banten 10.000 reagen PCR.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/29/13232571/kurangnya-alat-pcr-bikin-kasus-covid-19-di-jakarta-seolah-turun

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke