Salin Artikel

Antre Sejak Pagi, Warga Terdampak Covid-19 di Ciledug Terima Bansos Uang Rp 600.000

TANGERANG, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat terdampak virus Covid-19 di Kota Tangerang kembali disalurkan.

Pada Minggu (3/5/2020), giliran warga di wilayah Kecamatan Ciledug yang menerima dana bantuan senilai Rp 600.000 per Kepala Keluarga (KK).

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, berdasarkan hasil verifikasi, jumlah warga Kecamatan Ciledug yang menerima dana bantuan sebanyak 2.460 KK.

"Data sudah diverifikasi sebelumnya. Penyerahannya dilakukan di lima titik, sehingga bisa berjalan kondusif," kata Sachrudin dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020).

Sachrudin mengatakan, dengan tetap mematuhi physical distancing, warga Ciledug sejak pagi hari antre dengan tertib bergiliran mengikuti arahan petugas sebelum menerima bantuan.

Sachrudin mengatakan penyaluran dana bantuan sudah sesuai dengan mekanisme dan syarat protokol kesehatan.

Sachrudin berharap dengan bantuan yang terus disalurkan oleh pemerintah, warga yang terdampak Covid-19 dapat tetap tenang dan sabar menghadapi situasi di tengah pandemi.

Dalam keterangan tertulis juga disebut seorang warga Ciledug Agun Firmansyah mengatakan bantuan yang ia terima akan digunakan untuk keperluan dasar sehari-hari dan sekolah anaknya.

"Terima Rp 600.000, ya buat anak sekolah saja sama kebutuhan sehari-hari juga," ujar Agun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/04/13354471/antre-sejak-pagi-warga-terdampak-covid-19-di-ciledug-terima-bansos-uang

Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke