Hingga saat ini, polisi belum mengetahui motif maupun kronologi peristiwa dikarenakan tidak adanya saksi mata, dan korban masih belum dapat dimintai keterangan karena tengah dirawat intensif di rumah sakit.
Takzia, kakanda korban menuturkan sekelumit peristiwa sebelum adiknya jadi korban penganiayaan tersebut.
Ia bercerita, mulanya korban mengundang teman-temannya satu SMP untuk menginap di kediamannya.
Namun, karena sedang pandemi Covid-19, Takzia tak mengizinkan teman-teman korban datang menginap.
Mereka pun bubar, sekitar pukul 21.30 WIB.
"Pas pada bubar ternyata si korban ini ikutan pergi sama temannya. Pas saya chat, dia bilang dia lagi kumpul di rumah teman," ungkap Takzia ketika dihubungi pada Kamis petang.
"Akhirnya pulang dia jam 01.30. Dia pulang tapi keluar lagi bawa motor jam 02.15, padahal saya sudah larang, karena sudah jam segitu dan sudah mau sahur juga," tambah dia.
Tak sampai sejam selang kepergian korban, Takzia menerima telepon dan pesan dari satpam salah satu rumah sakit bahwa adiknya jadi korban penganiayaan di jalan.
Ia kemudian menyusul korban ke rumah sakit dan mendapatinya menderita 3 luka bacokan di kepala, tangan, dan punggung belakang yang tembus sampai ke paru-paru.
Kini, korban dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat setelah dua kali dirujuk dari rumah sakit berbeda dan dijadwalkan menjalani operasi paru-paru.
Takzia mengaku heran dengan insiden yang menimpa adiknya. Pasalnya, jika kemungkinannya dibegal, korban tidak membawa barang berharga apa pun.
"Dia cuma motor sama handphone. Tapi, motor sama handphone-nya enggak apa-apa juga, masih ada," jelas dia.
"Enggak ada masalah apa-apa dia (dengan teman-temannya)," tambah Takzia.
Sebelumnya diberitakan, remaja M yang masih duduk di bangku SMP ditemukan telah mengalami luka serius akibat bacokan senjata tajam pada Kamis dini hari di Grogol, Limo.
Tidak ada satu pun saksi mata yang menyaksikan langsung insiden apa yang menimpa korban.
"Saksi R ketika hendak membangunkan sahur, ada salah seorang warga memberitahu bahwa ada teriakan minta tolong. Selanjutnya saksi dan teman-temannya bergegas menghampiri," jelas Kapolsek Limo, Kompol Bintang Silaen melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/08/11053411/motif-jadi-misteri-pembacok-remaja-di-depok-tak-rampas-benda-apa-pun-dari