Sekretaris Dinas Sosial Kota Tangsel Sarifudin Prawirya menjelaskan dari total 10.924 kartu keluarga (KK) yang seharusnya mendapatkan program penerima manfaat (KPM) hanya 2.400 KK yang tersalurkan untuk tahap pertama.
"Sedangkan dari Kementerian Sosial juga baru 28.000 KK (yang disalurkan) dari jumlah penerima yang tercatat 62.668 KK se-Tangsel," kata Sarifudin dalam keterangannya, Rabu (13/5/2020).
Belum tersalurkannya bantuan sosial dikarenakan adanya kendala yang terjadi.
Namun, Sarifudin menjelaskan tidak menjelaskan kendala yang dialami jajarannya selama penyaluran bansos yang seharusnya sudah didistribusikan pada April lalu.
"Ada tantangan. Tapi saat ini sudah berjalan. Untuk bantuannya setiap hari terus disalurkan ke masyarakat," ucap dia.
Hingga kini, untuk penyaluran bantuan dari Pemprov Banten baru berjalan pada sekitat 7 titik kelurahan dari 54 kelurahan yang ada di Tangerang Selatan.
Sementara jumlah penerima bantuan setiap kelurahan berkisar 300 KK melalui kas Bank Jawa Barat (BJB) dengan uang tunai sebesar Rp 600.000.
Sedangkan untuk bantuan Kemensos berbentuk sembako, penyalurannya melalui pengiriman langsung ke alamat penerima bansos.
"Alasan BJB karena work from home (WFH), SDM mereka kurang, jadi belum bisa maksimal. Kita sudah surati juga BJB untuk percepat penyaluran," tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/13/19221741/dinsos-tangsel-akui-penyaluran-bansos-belum-merata