Salin Artikel

Cerita Camat Luruskan Mispersepsi Covid-19 di Masyarakat, dari Isu Relaksasi PSBB hingga Teori Konspirasi

Sejak hari itu, jumlah pasien positif masih terus bertambah setiap harinya.

Berbagai aturan dan kebijakan terus diterbitkan guna menekan penyebaran virus corona ini.

Namun sayangnya, berbagai aturan ini tidak dipahami sepenuhnya oleh masyarakat dan malah menimbulkan kesalahpahaman.

Hal ini dialami oleh Camat Pademangan Mumu Mutjahid. Kata dia, warganya memiliki pemahaman masing-masing terkait virus ini sehingga sulit mengajak mereka menekan penyebaran Covid-19.

"Masyarakat punya persepsi sendiri. Ada yang bilang pelonggaran PSBB lah dan sebagainya. Saya selalu jelaskan enggak ada perbedaan antara pemerintah pusat dan daerah. Tapi masyarakat merasa punya sumber informasi sendiri," ujar Mumu.

Hal itu yang dirasakan Mumu ketika menghadapi warga Kecamatan Pademangan yang angka pasien positif Covid-19 terbilang tinggi, yakni mencapai 150 orang.

Belum lagi masalah berbagai pandangan terhadap isu sensitif terkait pelarangan ibadah secara berjemaah di masjid seperti Shalat Jumat dan Tarawih.

"Ada yang bilang 'Pak MUI katanya boleh,' (saya jawab) 'berarti teman-teman dengarnya sepotong-sepotong. Coba lihat di fatwa MUI-nya, apakah sudah dibaca belasan halaman itu? Saya sudah. Di situ kan dibilang kalau zona hijau boleh, tapi kan Pademangan merah'," ucap Mumu.

Belum lagi terkait teori konspirasi yang muncul namun dipahami setengah-setengah oleh warga masyarakat.

Banyaknya informasi sepotong-sepotong tersebut menyulitkannya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

"Yang lebih susah itu memang masalah sosial kemasyarakatannya dibanding masalah Covid-19 itu sendiri," ujar Mumu.

Menghadapi realita itu, Mumu terpaksa bertindak tegas di wilayah yang dipimpinnya. Pengawasan dan penindakan dibantu aparat dari kepolisian dan TNI terus digencarkan demi melindungi warga.

Ia berharap masyarakat bisa lebih sadar bahwa virus corona ini nyata adanya dan telah menjangkit ratusan warga di Kecamatan Pademangan.

Masyarakat juga diharapkan bisa lebih cerdas dalam menelaah informasi yang mereka terima ketimbang banyak berspekulasi tapi justru membahayakan diri sendiri.

Adapun di Kecamatan Pademangan, Kecamatan Pademangan mencatatkan angka 150 pasien positif Covid-19 per hari ini.

Sebanyak 150 pasien positif itu ditemukan dari total 593 swab test yang telah dilakukan bagi warga Kecamatan Pademangan.

Kelurahan yang paling banyak pasien positif Covid-19 di kecamatan ini ialah Kelurahan Pademangan Barat dengan 115 kasus, Pademangan Timur 18 kasus, dan terakhir Ancol dengan 17 kasus.

Selain itu ada 79 orang yang masih menunggu hasil dari swab test.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/19/08445561/cerita-camat-luruskan-mispersepsi-covid-19-di-masyarakat-dari-isu

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke