Aksi demo tersebut menuntut kejelasan dari pihak rumah sakit mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) para tenaga medis sejak April 2020.
Ketua Serikat yang mewakili para tenaga Medis RS Omni, Reni mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan agar manajemen rumah sakit dapat membayarkan hak para tenaga medis.
Karena sejak awal Mei 2020, para tenaga medis sudah tidak lagi diperkenankan mendekati area rumah sakit.
"Karyawan di-PHK teman saya itu belum dibayarkan hak mereka. Dan untuk per 1 Mei 2020, mereka tidak boleh mendekati area Omni," kata Reni saat dikonfirmasi, Selasa.
Meski tidak menyebutkan angka pasti, namun setidaknya ada puluhan tenaga medis yang terkena PHK.
Reni menjelaskan, para tenaga medis yang menjadi korban PHK meminta kejelasan dari rumah sakit mengenai kebijakan di tengah masa pandemi Covid-19.
"Sudah PHK secara sepihak, tidak ada THR, terus ketika kita minta duduk sama-sama, tidak bersedia. Transparansi saja, kenapa dibatas-batasi," ucapnya.
Selain soal PHK, unjuk rasa yang dilakukan tenaga medis juga mengenai pemberian THR yang dibayar secara bertahap.
Pembayaran pertama akan dilakukan pada bulan Mei 2020. Sedangkan setengahnya akan dibayar pada Desember 2020.
"Kami memang menolak banget THR yang dibayarkan dua kali itu, terus meminta kejelasan secara transparan," paparnya.
Sementara Manajemen RS Omni Alam Sutera belum dapat dikonfirmasi terkait adanya aksi unjuk rasa tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/19/17242981/kena-phk-para-tenaga-medis-demo-di-rs-omni-alam-sutera